Jenderal Wanita Amerika Paksa 9 Negara Latin Kirim Senjata ke Ukraina
- foxnews.com
VIVA – Pemerintah Rusia membeberkan siasat Amerika Serikat (AS) mendesak sembilan negara Amerika Latin, untuk mengirimkan senjata ke Ukraina. Tindakan Paman Sam itu diungkap oleh Sekretaris Pers Kremlin, Dmitry Peskov.
Peskov menegaskan, Rusia akan terus memantau dan mengawasi setiap gerak-gerik departemen pertahanan dan militer Amerika Serikat, dalam upaya menghimpun dukungan terhadap Ukraina.
Seperti yang diketahui, Amerika baru saja mengumumkan bantuan senjata terbarunya senilai US$2,5 miliar, atau setara dengan Rp37,7 triliun.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, dalam paket terbarunya Amerika memberi 95.000 amunisi MIM-104 HIMARS (Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi), hingga 90 unit kendaraan tempur lapis baja M1126 Stryker.
Ternyata Amerika tak puas sampai di situ. Peskov menyebut jika Pentagon tengah mendesak Kuba, Nikaragua, Venezuela dan enam negara Latin lainnya untuk mengirim senjata ke Ukraina.
"Secara umum, hari ini sulit membayangkan sesuatu yang bisa menjadi kejutan. Di sini sangat penting (untuk mengingat) pembatasan hukum pengiriman apa pun ke negara ketiga," ujar Peskov, Jumat 20 Januari 2023.
"Ini karena pengiriman apa pun, tentu saja, dikondisikan oleh komitmen tertentu dari negara-negara yang menerima peralatan militer. Tentu saja, kami akan terus memantau situasi ini," katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Militer Amerika Serikat lewat Komandan Komando Selatan (USSOUTHCOM), Jenderal Laura Jane Richardson, meminta sembilan negara Amerika Latin memberikan senjata buatan Rusia kepada Ukraina.
Sebagai informasi, negara-negara Amerika Latin banyak mengimpor senjata buatan Rusia sejak era Uni Soviet. Jika mau mengirim senjata buatan Soviet, Richardson berjanji akan menggantinya dengan buatan AS.