Tabrak Drone Tempur Amerika, Pilot Sukhoi Rusia Terima Medali Kehormatan
- bbc.com
VIVA – Kementerian Pertahanan Rusia secara resmi memberikan penghargaan bagi pilot jet tempur Sukhoi Su-27, yang mengadang pesawat tanpa awak (drone) militer Amerika Serikat (AS).
Pilot Angkatan Udara Rusia (VVS), Mayor Vasily Vavilov menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergey Shoigu di Moskow, Rabu 22 Maret 2023.
Dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, Shoigu menyematkan dua medali kehormatan, yakni Bintang Emas dan Medali Keberanian kepada pilot militer Rusia tersebut.
"Medali Keberanian diberikan kepada pilot pesawat Su-27 yang mencegah kendaraan udara tak berawak MQ-9 (Reaper) Amerika," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
VIVA Militer: Pilot tempur militer Rusia menerima medali kehormatan
- tass.com
"(Drone AS) melanggar wilayah udara yang sementara dibatasi, untuk penerbangan untuk keperluan operasi militer khusus," lanjut pernyataan tersebut.
Pada 14 Maret 2023 lalu, sebuah drone tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces), terbang di atas Laut Hitam, dekat Semenanjung Krimea. Aksi drone militer AS dianggap Rusia sebagai pelanggaran kedaulatan.
Dengan kondisi pemancar sinyal (transponder) yang sengaja dimatikan, drone MQ-9 Reaper buatan perusahaan General Atomics itu diyakini militer Rusia tengah menjalankan misi pengintaian.
Militer Rusia pun merespons dengan menerbangkan dua unit pesawat tempur Sukhoi Su-27, untuk mencegat dan mengusir drone tersebut.
VIVA Militer: Jet tempur Su-27 Rusia tabrak drone MQ-9 Reaper Amerika Serikat
- Twitter/@Osinttechnical
Bukan cuma mencegat, sebuah jet tempur Su-27 militer Rusia bahkan menabrak drone militer Amerika Serikat. Dalam video yang dirilis Komando Amerika Serikat untuk Eropa (EUCOM), pesawat tempur Rusia sempat menyemprotkan bahan bakar sebelum menabrak drone tersebut.
Akibatnya, drone MQ-9 Reaper rusak dan jatuh ke pinggiran Laut Hitam. Sementara, pesawat tempur Sukhoi Su-27 Rusia langsung pergi setelah menjatuhkan drone musuh.
Insiden ini membuat pemerintah dan militer AS geram. Pilot tempur Rusia dianggap tidak profesional dalam menjalankan misi pengawalan dan pencegahan. Hal ini dikarenakan tindakan menabrak baling-baling drone, yang menyebabkannya jatuh.
