Makin Babak Belur, Pasukan Ukraina Kekurangan Amunisi di Tengah Perang

VIVA Militer: Tentara Ukraina terkena serangan artileri militer Rusia
Sumber :
  • rt.com

VIVA – Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, mengungkap fakta yang menggegerkan publik. Ternyata, pasukan militer Ukraina harus menghadapi perang dengan kurangnya amunisi.

Pagi Buta Papua Membara, Pasukan Operasi TNI Gempur Benteng OPM di Hutan Pogapa

Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh surat kabar asal Spanyol, El Pais. Dalam laporannya, media tersebut menyatakan bahwa produksi persenjataan Rusia telah meningkat drastis.

Bahkan, jumlah unit senjata yang dibuat pemerintah Presiden Vladimir Putin unggul jauh jika dibandingkan dengan kuantitas negara-negara Barat yang menyokong Kiev.

Kisah Jenderal Soemitro, dari Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Tentara Kesayangan Soeharto

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Russia Today, Kuleba menyebut jika militer Ukraina dengan sangat cepat menghabiskan amunisi yang dipasok Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya.

VIVA Militer; Tentara Ukraina membawa amunisi senapan serbu

Photo :
  • newsweek.com
Drone Bunuh Diri Iran Bombardir Suriah, Habisi Nyawa Warga Sipil

Hal itu membuat Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) menghadapi masalah serius, dalam pertempuran melawan militer Rusia di front timur dan selatan.

Oleh karenanya, Kuleba mendesak Amerika dan negara-negara Barat untuk secepatnya membuat keputusan impor amunisi dan senjata yang tertunda.
 
"Militer Ukraina dengan cepat membakar senjata dan amunisi Barat yang dipasok pada awal konflik," ucap Kuleba dalam wawancara dengan CNN.

"(Ukraina) mendesak negara-negara Barat untuk mempercepat keputusan yang tertunda mengenai pengiriman lebih lanjut," katanya.

VIVA Militer: Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba

Photo :
  • rferl.org

Fakta menipisnya stok amunisi pasukan Ukraina di lapangan, juga diungkap oleh Sersan Aleksandr, anggota Brigade Mekanis ke-47 Angkatan Darat Ukraina. 

"(Kami harus berperang dengan) apa yang mereka miliki, dan tidak selalu dengan apa yang paling cocok untuk mencapai tujuan (kemenangan perang)," ujar Aleksandr.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya