Jenderal Amir Hajizadeh: Insya Allah Kami Akan Bunuh Donald Trump

VIVA Militer: Brigadir Jenderal Amir Hajizadeh
Sumber :
  • amwaj.media

VIVA – Pasca terbongkarnya identitas agen intelijen Iran yang  mendapat misi membunuh sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS), banyak nama petinggi disebut masuk dalam daftar pembunuhan.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, mata-mata Iran yang menerima perintah melakukan pembunuhan terhadap pejabat dan mantan pejabat AS adalah Majid Dastjani Farahani.

Selain diperintahkan untuk menghabisi sejumlah pejabat dan mantan pejabat AS, Farahani juga ditugaskan untuk merekrut sejumlah agen di Negeri Paman Sam.

Tujuan dari pembunuhan adalah balas dendam atas kematian mantan komandan Pasukan Quds, unit elite Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

VIVA Militer: Agen intelijen Iran, Majid Farahani, buronan Amerika Serikat

Photo :
  • albawaba.com

Salah satu nama yang jadi sasaran pembunuhan adalah mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo. 

Pria yang juga pernah menjadi Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) diyakini ikut andil dalam rencana pembunuhan Soleimani.

Bukan cuma Pompeo, mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, juga masuk dalam daftar pembunuhan. Kemudian ada nama pejabat setelah Bolton, Robert O'Brein Jr.

Mahfud Khawatir Korupsi Meluas dan Merusak Negara jika Jumlah Kementerian Bertambah

Departemen Kehakiman AS bahkan telah mendakwa agen intelijen militer Iran, Shahram Poursafi, pada Agustus 2022. Poursafi diduga telah berupaya dan mengatur skenario pembunuhan Bolton. 

VIVA Militer: Qassem Soleimani

Photo :
Helikopter Carakal TNI AU Dikerahkan Evakuasi Korban Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu

Selain nama-nama tersebut, intelijen dan militer Iran juga ingin menghabisi nyawa Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump. Trump adalah atasan dari para pejabat tersebut, dan dipastikan telah memberi perintah eliminasi Soleimani.

Keinginan Iran agar Trump tewas pernah secara langsung diutarakan oleh Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh pada 2023 lalu.

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

"Insya Allah, kami ingin membunuh Trump (dan) Pompeo," ucap Hajizadeh dilansir VIVA Militer dari Russia Today.

Di sisi lain, Biro Investigasi Federal (FBI) yang mengungkap identitas Farahani menegaskan jika Amerika selalu berhasil melindungi para pejabat negara dan mampu mentralisasi setiap ancaman.

VIVA Militer: Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton

Photo :
  • britannica.com

"Iran punya sejarah berencana membunuh orang-orang di AS yang mereka anggap sebagai ancaman," kata Larissa Knapp, Asisten Direktur FBI cabang Keamanan Nasional AS.

"Namun, pemerintah AS punya sejarah panjang dalam meminta pertanggungjawaban mereka yang mengancam keselamatan warga negara kami," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya