Menunggu Ajal, Ratusan Prajurit Brigade Tempur Ukraina Sudah Terkepung Total

VIVA Militer: Tentara Ukraina
Sumber :
  • i24news.tv

VIVA – Tidak ada perintah mundur, ratusan tentara Ukraina yang berasal dari dua batalyon Brigade Mekanis ke-31 dikabarkan sudah terkepung total. Unit militer Rusia disebut sudah memblokade desa Prohres, sebelah barat kota Avdiivka, Oblast (Provinsi) Donetsk, Kamis 25 Juli 2024.

Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

Dalam sepekan terakhir, tentara Rusia yang tergabung dalam sejumlah resimen bermotor dengan cepat melaju sejauh 6,4 kilometer ke wilayah barat Donetsk. 

Pergerakan unit militer Rusia tak lepas dari informasi keberadaan dua batalyon Brigade Mekanis ke-31 Angkatan Darat Ukraina, yang menduduki desa Prohres.

Sepertiga dari Jurnalis di Dunia yang Tewas pada 2024 Dibunuh Israel, Menurut Laporan RSF

Kelompok analis Ukraina, Deep State, menyebut jika komando tertinggi militer Ukraina tidak memberikan instruksi mundur.

VIVA Militer: Tentara Ukraina

Photo :
  • i24news.tv
Prajurit Guntur Geni Kostrad TNI Sergap 2 Pria Misterius di Hutan Batas Negara, Ternyata Yopi dan Dino

"Saat ini, tidak ada perintah untuk mundur," bunyi pernyataan Deep State dilansir VIVA Militer dari Forbes.

Namun demikian, hal tersebut belum bisa dipastikan karena Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Jenderal Oleksandr Syrskyi, lebih memilih menyelamatkan nyawa anak buahnya.

"Sangat penting bagi kami untuk menyelamatkan nyawa prajurit kami. Kami tidak membela reruntuhan sampai mati," ucap Syrskyi dikutip VIVA Militer dari The Guardian.

Pernyataan Syrskyi dibuktikan saat memberi perintah mundur kepada dua unit, yang kemungkinan adalah Brigade Mekanis ke-110 atau Brigade Pertahanan Teritorial ke-111.

VIVA Militer: Tentara Ukraina

Photo :
  • aljazeera.com

Akan tetapi, Deep State justru menyoroti kebijakan Syrskyi yang disebut telah membuat situasi di garis depan front timur menjadi sangat berisiko.

Meskipun, Syriskyi tampaknya lebih memilih menyerahkan beberapa ladang di luar satu desa kecil, dibandingkan mengambil risiko yang menyebabkan kekalahan. 

"Situasi operasional dan taktis menjadi kritis selama akhir pekan karena penarikan mundur salah satu brigade infanteri yang kacau," lanjut pernyataan Deep State.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya