Jejak Kopassus dari Tumpas RMS Hingga 78 Menit Bebaskan Sandera OPM

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Sumber :
  • Antaranews/Sigid Kurniawan

VIVA – Pasukan elite Tentara Nasional Indonesia, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus baru saja berulang tahun yang ke-68. Kopassus merayakannya setiap tanggal 16 April.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Ulang tahun Kopasssus di tahun 2020 ini dilangsungkan di tengah mewabah Virus Corona atau COVID-19. Walau begitu, semangat pasukan baret merah tak pernah surut apalagi pudar.

Mungkin belum banyak tahu riwayat kelahiran Kopassus. Nah, kali ini VIVA Militer Jumat 17 April 2020 akan mengisahkannya untuk pembaca setia.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Sejarah lahirnya Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). 

Saat itu, operasi yang dipimpin Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang berhasil memberantas gerakan yang cukup menakutkan pada zaman itu di Maluku. Meski berhasil, penumpasan RMS diketahui juga memakan korban yang tidak sedikit.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Keberhasilan Kopassus dalam mengatasi pemberontak tidak lepas dari besarnya semangat juang para prajurit zaman itu. Tak hanya itu, keberhasilan juga didukung dengan taktik dan pengalaman tempur yang baik. Ditambah lagi dengan kemampuan tembak yang tepat dan gerakan perorangan.

Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/Inst/PDS/52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah KESATUAN KOMANDO TERITORIUM III yang merupakan cikal bakal “Korps Baret Merah”. Dalam perjalanannya, satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953.

Kemudian pada tahun 1952, kembali berganti nama menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD). Selanjutnya, pada tahun 1955 berubah lagi menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dengan menambah kualifikasi kepada setiap prajuritnya.

Lalu pada tahun 1966 sebelum satuan ini menjadi Kopassus, kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASSUS TNI AD). Berikutnya, pada tahun 1971 nama satuan ini berganti lagi menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA).

Setidaknya, setelah berganti nama satuan sebanyak empat kali, pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) dan nama ittu bertahan sampai sekarang.

Hingga detik ini, Kopassus masih menjadi andalan TNI dalam setiap operasi. Operasi tersukses terkini yang diraih Kopassus ialah ketika mereka berhasil membebaskan 347 warga yang disandera OPM Papua di Tembagapura pada 2017. Dalam operasi itu, Kopassus hanya butuh waktu 78 menit untuk menyelamatkan sandera dari tangan OPM.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya