100 Prajurit Mengamuk Brutal di Ciracas, TNI AD Minta Maaf

VIVA Militer: Rekaman penyerangan Jakarta Timur.
Sumber :

VIVA Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia menyatakan permintaan maaf atas insiden keributan, penyerangan yang melibatkan 100 lebih oknum prajurit TNI AD di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur.

'Bravo Zulu' Kapal Selam TNI AL KRI Alugoro-405 Tembakkan Torpedo Black Shark di Selat Bali

Permintaan maaf itu langsung disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa dalam siaran pers dari Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu 30 Agustus 2020.

Tak hanya itu saja, TNI Angkatan Darat menyatakan akan mengganti rugi semua kerugian dan menanggung semua biaya pengobatan para korban akibat dalam penyerangan itu.

Profil Faisal Halim, Pemain Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras oleh Oknum Tak Dikenal

"TNI Angkatan Darat memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun kerusakan, yang diawali oleh rekan-rekan baik dari masyarakat sipil, maupun Polri yang tak tahu apa-apa. Kami mohon maaf atas kejadian tersebut. Kami akan mengawal agar ada tindak lanjut termasuk memberikan mengganti rugi biaya perawatan rumah sakit maupun kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh pelaku," kata Jenderal Andika.

Menurut Jenderal Andika, sejauh ini sudah 12 prajurit TNI diperiksa terkait penyerangan brutal Sabtu dinihari 29 Agustus 2020 itu, dan masih ada 19 orang lainnya yang akan diperiksa Denpom Kodam Jaya.

Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan Ballpress di Jalur Tikus Perbatasan Indonesia-Malaysia

"Jadi total ada 31 orang dan 19 orang dalam proses pemanggilan," kata Jenderal Andika.

Perlu diketahui, penyerangan brutal itu terjadi pada Sabtu dinihari 29 Agustus 2020. 100 lebih oknum prajurit TNI mengamuk dan menyerang masyarakat secara brutal serta melakukan perusakan di Markas Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo.

Penyerangan ini dipicu ulah salah seorang prajurit TNI AD berinisial Prada MI. Dia menyebarkan informasi palsu alias bohong terkai luka yang dialaminya. Kepada rekan-rekannya di Tamtama angkatan 2017, Prada MI menyatakan terluka akibat dikeroyok orang tak dikenal.

Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh TNI, terungkap ternyata Prada MI terluka dan dilarikan ke rumah sakit bukan karena dikeroyok. Tapi mengalami kecelakaan tunggal alias jatuh sendiri dari sepeda motornya.

Sayangnya, 100 lebih penyerang begitu saja percaya pada informasi palsu itu. Mereka nekat melakukan penyerangan dengan membawa-bawa nama jiwa korsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya