Kisah Jenderal TNI Lulusan Dokter, Pimpin Perang Besar Sumatera

VIVA Militer: Mayor Jenderal TNI dr. Adnan Kapau Gani
Sumber :

VIVA – Memiliki latar belakang pendidikan sebagai dokter, membawa pria satu ini menjadi pejuang kemerdekaan. Ya, pria ini adalah Adnan Kapau Gani atau yang lebih dikenal dengan A.K. Gani.

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

A.K. Gani lahir di desa Palembayan, Sumatera Selatan pada tanggal 1 September 1905. Gani adalah seorang pejuang kemerdekaan lulusan Geneeskundige Hoge School (GHS; sekolah tinggi kedokteran), yang selesai menempuh pendidikan sebagai dokter pada tahun 1940.

Berdasarkan data yang dihimpun VIVA Militer melalui catatan sejarah Museum TNI Rabu 16 September 2020, sehari setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 18 Agustus 1945, Gani mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh pejuang lainnya asal Sumatera Selatan.

BIN Komitmen Perkuat Pertahanan dan Keamanan IKN

Tujuannya mengumpulkan para pejuang adalah untuk penyambutan berita Proklamasi, khususnya di Palembang dan Sumatera Selatan.

Selain itu, Gani juga menginstruksikan kepada para pemuda untuk selalu bersiap diri dalam menghadapi segala kemungkinan saat pengambilan alih dari kekuasaan tangan Jepang.

Mabes TNI Mulai Bahas Strategi dan Taktik Pengamanan Tamu Negara Peserta KTT WWF Bali

Kemudian pada tanggal 19 Agustus 1945, Gani kembali mengadakan rapat di rumahnya. Lalu rapat ini menghasilkan organisasi perlawanan di Palembang, dengan sebutan Mata Ronda.

Tugas Mata Ronda adalah untuk mengibarkan bendera Merah Putih di menara Masjid Agung pada tanggal 20 Agustus 1945. Ternyata organisasi perlawanan ini tidak hanya mengibarkan bendera saja, tetapi juga mencari senjata dari Jepang.

VIVA Militer: Mayor Jenderal TNI dr. A.K. Gani (kanan) Bersama Presiden Soekarno

Pada tanggal 23 Agustus 1945, A.K. Gani membentuk pemerintahan bangsa Indonesia Keresidenan Palembang dan langsung bertindak sebagai residennya. Kemudian keresidenan ini disahkan Gubernur Sumatera. 

Gani memang kerap mengadakan rapat untuk menyusun strategi militer, terutama dalam organisasi perlawanannya. Sehingga Mata Ronda besutannya itu dapat menjadi organisasi perlawanan yang lebih baik di Palembang.

Pada tanggal 4 September 1945, organisasi militernya yang berada di Palembang menjadi lebih baik dan tertata. Hal itu juga memberikan dampak baik bagi pemerintah. Karena Pemerintah Pusat mengangkat A.K. Gani sebagai koordinator pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), khususnya di Sumatera.

Lalu pada tanggal 5 Desember 1945, Gani kembali ditunjuk sebagai formatur dalam menyusun Komando Militer Sumatera. Dengan kewenangannya tersebut, pada tanggal 27 Desember 1945 dibentuklah Komando TKR Sumatera dengan Panglimanya Sukarjo Harjowardoyo.

Tak berhenti di situ, dr. A.K. Gani juga membentuk divisi-divisi di Sumatera. Saat itu, Gani tidak hanya menduduki dua jabatan penting saja. Tapi ia juga menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan untuk Sumatera.

Baca: Kapal Perang TNI AL Angkut Pasukan Marinir ke Pulau Terluar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya