Dandim 0703 Ternyata Komandan Kopassus Penemu 5 Jasad Tragedi Cijeruk

VIVA Militer: Dandim 0703, Letkol TNI Wahyo Yuniartoto
Sumber :
  • Kodim 0703/Cilacap

VIVA – Masyarakat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan prajurit Tentara Nasional Indonesia, harus berbangga memiliki seorang pemimpin bernama Letnan Kolonel Infanteri Wahyo Yuniartoto.

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

Sebab, sebelum memegang tongkat Komandan Komando Distrik Militer 0703/Cilacap, Letkol Wahyo tercatat pernah menjadi salah satu pahlawan dalam tragedi bencana alam tanah longsor yang menerjang Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari catatan VIVA Militer, Letkol Wahyo merupakan sosok yang cukup sentral dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban tanah longsor Cijeruk.

BIN Komitmen Perkuat Pertahanan dan Keamanan IKN

Jadi kisahnya begini, pada 5 Februari 2018, hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Bogor. Akibat curah hujan yang tinggi, ditambah kondisi tanah yang labil, tebing setinggi lebih dari 15 meter amblas. Akibatnya, tiga rumah warga tertimpa longsoran tanah. Dan 11 penghuninya jadi korban.

Saat itu enam orang berhasil diselamatkan dalam kondisi luka-luka, sementara lima lainnya masih tertimbun di longsoran tanah. Di hari itu proses pencarian dan penyelamatan terpaksa harus ditunda, lokasi dinilai masih bahaya, karena berpotensi terjadi longsor susulan.

Mabes TNI Mulai Bahas Strategi dan Taktik Pengamanan Tamu Negara Peserta KTT WWF Bali

Keesokan harinya, seluruh unsur SAR dikerahkan lokasi, mulai dari Basarnas, TNI dan Kepolisian. Bersamaan dengan itu, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga mengerahkan pasukannya untuk membantu pencarian.

Dan yang dikerahkan adalah pasukan baret merah yang markas di Bogor, yakni Batalyon 14 dari Grup 1 Para Komando Kopasus. Ketika itu Letnan Wahyo menjabat sebagai Komandan Batalyon 14.

Singkat cerita, tibalah Letkol Wahyo bersama pasukannya di lokasi bencana. Saat itu belum satupun korban ditemukan, sebab proses pencarian terkendala medan di lokasi yang cukup berat untuk dikuasai. Timbunan tanah saja mencapai lima sampai delapan meter.

Tugas Letkol Wahyo dan timnya ialah bagaimana bisa secepat mungkin menemukan para korban, dan yang terpenting bisa menemukan korban dalam kondisi hidup, dan jikapun telah tiada, jasadnya bisa ditemukan utuh.

Penemuan jenazah korban longsor di Cijeruk, Bogor

Maka tugas pun dilaksanakan, dengan kemampuan tenaga dalam yang dimiliki pasukan Batalyon 14, akhirnya tak berapa lama lokasi tempat korban tertimbun terdeteksi. Sekira pukul 10:00 WIB, tiga jenazah berhasil dievakuasi dari timbunan longsor dengan bantuan alat berat dan penggalian manual.

Tiga jasad yang ditemukan teridentifikasi sebagai Nani (30 tahun), Aurel (2 tahun) dan Alan (17 tahun). Ketiga korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Ciawi.

Beberapa jam kemudian, pasukan pendeteksi dari Batalyon 14 kembali menemukan satu korban lagi, atas nama Adit (11 tahun). Dan akhirnya di hari ketiga, pada 7 Februari 2020, korban terakhir bernama Adit (11 tahun) kembali ditemukan oleh pasukan Batalyon 14.

Nah sudah tahu kan kisahnya Letkol Wahyo di tragedi longsor Cijeruk?. Begitulah salah satu cerita karier militer pria kelahiran Purbalingga itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya