OPM Membabi Buta, 2 Batalyon Tempur Raider TNI Mau Masuk Papua

VIVA Militer: Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti
Sumber :
  • Kodam Hasanuddin

VIVA – Tentara Nasional Indonesia akan mengerahkan lagi dua batalyon pasukan tempur ke Papua. Tak tanggung-tanggung yang bakal dikirim adalah pasukan elit raider TNI.

Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya

Dalam siaran tertulis yang dihimpun VIVA Militer dari Penerangan TNI, Jumat 16 Oktober 2020, kedua batalyon tempur raider yang akan dikerahkan ke Papua itu berasal dari dua Komando Daerah Militer berbeda.

Yang pertama adalah pasukan dari Batalyon Infanteri Raider 715/Matuliato dari Kodam XIII/Merdeka. Berikutnya ialah Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti dari Kodam XIV/Hasanuddin.

TNI AL, US Navy dan USMC Gelar Latihan Militer Bersama CARAT 2024 di Lampung

Pangdam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal Santos G Matondang dan Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal Andi Sumangerukka telah memastikan kesiapan masing-masing batalyon yang akan melaksanakan tugas ke Papua.

Yonif Raider 712/Matuliato mengemban tugas sebagai Satuan Tugas Operasi Mobile di Papua, sedangkan Yonif Raider 700/WYC bertugas dalam operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile.

Di Hadapan Ratusan Perwira Hantu Laut TNI AL, KSAL: Hembusan Nafas Marinir Adalah Kesetiaan!

"Yonif Raider 715/Motuliato nantinya akan diberangkatkan dalam tugas operasi mobile di wilayah Papua, untuk itu perlu adanya pemeriksaan kesiapan operasi oleh Pangdam XIII/Merdeka sebelum diberangkatkan ke medan tugas," kata Mayor Jenderal Santos G Matondang.

Yonif Raider 715/Motuliato masuk ke Papua untuk menggantikan Yonif 712/Wiratama yang telah memasuki purna tugas sebagai Satgas Mobile..

Pengerahan dua batalyon raider ini diharapkan semakin menguatkan terciptanya rasa aman bagi masyarakat Papua. Perlu diketahui, dalam beberapa bulan terakhir ini, situasi di beberapa wilayah di Papua, cukup mencekam.

Sebab, kelompok separatis bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) sedang mengganas. Mereka melakukan penyerangan membabi buta ke berbagai tempat, terutama pos-pos keamanan.Dan kekerasan-kekerasan yang dilakukan OPM telah menelan banyak korban jiwa, baik dari pihak keamanan maupun warga sipil

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya