Terkapar Berdarah, Apa yang Dialami Pria di Hadapan Prajurit TNI Ini

VIVA Militer: Prajurit TNI Korem 1721/PWY.
Sumber :
  • Korem 172/PWY

VIVA – Mungkin tak ada yang tahu, apa yang terjadi pada pria yang sedang terkapar di hadapan sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Tubuhnya tampak lemas terkapar di antara puing-puing beton. Badannya dipenuhi debu dan lumpur. Tak cuma itu saja, ada beberapa luka yang masih berdarah-darah terlihat di kaki dan bagian tubuh lainnya.

Siapa pria itu dan apa yang terjadi padanya sehingga harus mendapatkan pertolongan darurat dari tim medis TNI?.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Berdasarkan siaran tertulis yang dilansir VIVA Militer, Jumat 13 November 2020, ternyata pria ini merupakan salah satu orang yang memerankan diri sebagai korban dari bencana alam gempabumi di pelatihan penanggulangan bencana gempa dan tsunami yang digelar Komando Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi.

Dalam pelatihan penanggulangan bencana itu, Korem 172/PWY memang sengaja menciptakan kondisi yang semirip mungkin dengan situasi bencana sebenarnya.

Transformasi Kualitas Demokrasi di Papua

Para pemeran korban didandani benar-benar mirip dengan korban bencana nyata. Tak cuma korban luka saja yang dibuat semirip mungkin, tapi juga pemeran korban jiwa .

Photo :
  • Korem 172/PWY

Jadi Korem 172/PWY di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Izak Pangemanan, baru saja menggelar pelatihan penanggulangan bencana bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di sekitar Pantai Holtekamp, Jayapura, Papua.

"Latihan penanggulangan bencana alam yang dilaksanakan, merupakan salah satu metode untuk memelihara dan meningkatkan kewaspadaan serta kesiapan prajurit maupun satuan Korem 172/Praja Wira Yakthi dalam mengantisipasi bahaya bencana alam khususnya Tsunami," kata Brigjen TNI Izak.

Sementara itu, menurut pelaksana tugas Kepala BMKG wilayah V Jayapura, Tato Agustinus melalui Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran, Dedy Irjayanto, wilayah Kota Jayapura merupakan daerah yang rawan terhadap bencana gempa dan tsunami.

"Kita tidak tahu kapan bencana itu akan datang. Untuk itu kegiatan seperti ini sangat diperlukan agar tetap menjaga kesiapsiagaan instansi-instansi terkait dalam penanggulangan bencana alam," ujarnya.

Baca: Sangar, Konvoi Tank Perang Kostrad TNI Telah Tembus Martapura

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya