Kisah Prajurit TNI Pemilik Paru-paru Besi Pernah Jadi Tukang Sapu

VIVA Militer: Anggota Yonkav 1/Badak Ceta Chakti, Serda Arip Budiman
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Satu lagi kisah inspiratif datang dari prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kali ini, cerita berasal dari sosok anggota Batalyon Kavaleri (Yonkav) 1/Badak Ceta Chakti (BCC), Serda Arip Budiman. Bintara TNI Angkatan Darat berusia 36 tahun ini berhasil menjuarai event olahraga lari dengan jarak tempuh yang mencengangkan.

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Arip mendapatkan penghargaan langsung dari Komandan Yonkav 1/BCC, Letkol Kav Yudhi Prasetyo Purnomo, dalam prosesi yang digelar di Aula Mayonkav 1, Cimanggis, Selasa 8 Desember 2020 lalu.

Arip berhasil menempuh jarak 710 kilometer dalam event BCC Run, dan menjadi prajurit Yonkav 1/BCC yang mampu mencapai jarak tempuh terjauh. BCC Run sendiri adalah event yang digelar oleh Danyonkav 1/BCC untuk merangsang inisiatif dan meningkatkan kesadaran prajurit, akan pentingnya aktivitas olahraga.

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Ternyata, ada sebuah kisah perjuangan Arip sebelum menjadi anggota TNI dan berhasil menjadi pelari terbaik November 2020 BCC Run. Dalam akun Youtube Kolonel Edward Sitorus, diunggah sebuah video di mana Arip menceritakan perjalanannya sebelum menjadi tentara.

Arip mengaku bahwa ia pada awalnya hanya coba-coba mendaftar masuk TNI, lantaran sulit mencari kerja. Maklum saja, Arip hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tepatnya pada 2006, Arip yang dikenal sebagai prajurit teladan di kesatuannya berhasil masuk menjadi anggota TNI lewat jalur Tamtama.

Prabowo Subianto Minta Maaf Karena Nakal: Saya Minta Maaf ke Senior Karena Bikin Repot

"Saya daftar dari Kodam Jaya lewat jalur Tamtama (TNI) tahun 2006," ucap Arip.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA pada 2003, Arip pernah menjadi tukang sapu jalan yang dikenal dengan julukan "Pasukan Oranye". Dalam penuturannya, Arip mengaku bahwa ia juga sempat kesulitan menemukan pekerjaan hanya untuk menjadi tukang sapu jalan.

Seingat Arip, saat itu dinas kebersihan bekerja sama dengan pihak swasta untuk merekrut para tenaga kebersihan. Selama tiga tahun, Arip mengaku mendapat tugas untuk membersihkan jalan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan Jenderal Gatot Soebroto.

"Sebelum masuk tentara saya lulus SMA, saya kerja di dinas kebersihan. Dulu dinas kebersihan kan diserahkan ke PT (swasta), jadi memegang kebersihan di Jakarta Selatan, Jalan Jenderal Sudirman sama Jalan Jenderal Gatot Soebroto," kata Arip melanjutkan.

"Saya menyapu jalan di lokasi, tukang sapu jalan yang pakai baju oren selama kurang lebih tiga tahun. Motivasi saya jadi tentara, saya kan lulusan SMA cari kerja susah. Saya mau masuk jadi tukang sapu saja masuknya penuh perjuangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya