Sosok Kopassus Penjaga Nyawa Panglima TNI di Gelombang Besar Laut Jawa

VIVA Militer: Prajurit Kopassus bersama Panglima TNI.
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) musibah jatuhnya Pesawat Boeing 737-500, SJ-182, milik maskapai Sriwijaya Air di perairan Laut Jawa, terus berlangsung.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Lebih dari tiga ribu pasukan militer dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikerahkan dalam operasi kemanusiaan tersebut.

Sejak hari pertama hingga saat ini, Selasa 12 Januari 2021, operasi SAR yang digencarkan TNI telah membuahkan hasil yang luar biasa. Untuk menemukan titik jatuh pesawat saja, TNI hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Bahkan, tak cuma menemukan titik jatuh, prajurit TNI juga telah berhasil mengangkat serpihan badan pesawat dan tubuh korban dari dasar laut.

Jadi kemarin, 11 Januari 2021, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto langsung mendatangi lokasi operasi SAR Sriwijaya Air. Di lokasi, beliau memuji kerja keras prajurit TNI.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

"Saya berterima kasih banyak ya, apresiasi. Hanya kurang dari satu kali 24 jam titik jatuhnya pesawat sudah berhasil kita temukan," kata Panglima TNI dilansir VIVA Militer, Selasa 12 Januari 2020 dari siaran resmi Puspen TNI.

VIVA Militer: Prajurit Kopassus bersama Panglima TNI.

Photo :
  • Puspen TNI

Namun, ada hal menarik dalam perjalanan Panglima TNI meninjau proses SAR di Perairan Laut Jawa. Ketika beliau tidak menaiki kapal besar. Tapi Sea Rider milik TNI Angkatan Laut.

Panglima TNI duduk di belakang kemudi dengan posisi tubuh menghadap ke samping dan hanya berpegang pada besi penyangga badan mesin boat.

Nah, tepat di hadapan Panglima TNI, duduk sosok seorang prajurit TNI AD menggunakan baret merah. Dia ternyata adalah ajudan Panglima TNI, yakni Letnan Satu Gafa Aditya. Dia merupakan prajurit pasukan elite tempur TNI AD dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Dari posisi duduknya, tampak jelas Lettu TNI Gafa sangat ekstra dalam menjaga keselamatan Panglima TNI di perjalanan itu. Terlihat Lettu Gafa menjadikan tubuhnya sebagai benteng perisai pengaman bagi Panglima TNI agar tidak terjatuh ke lautan.

Selain itu, selama dalam perjalanan, Lettu Gafa mengamankan tongkat komando milik Panglima TNI. Dia menyimpan rapi tongkat berwarna hitam itu di tas besar yang digendongnya.

Sepanjang perjalanan Lettu Gafa  terus bersiaga menjaga Panglima TNI di tengah besarnya gelombang Laut Jawa yang mengombang-ambing boat yang mereka tumpangi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya