Prajurit Kostrad Bebaskan Pejabat Tasikmalaya yang Disandera Teroris

VIVA Militer: Prajurit Brigif Raider 13/Galuh Kostrad lakukan pembebasan sandra
Sumber :
  • Pen.Kostrad TNI AD

VIVA – Prajurit TNI Angkatan Darat dari Satuan Brigif Raider 13/Galuh Kostrad bergerak cepat setelah mendapatkan kabar seorang pejabat daerah Tasikmalaya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Organisasi Doni telah disandera kelompok teroris di Kantor Pemerintah Tasikmalaya.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

Prajurit tempur Kostrad yang bermarkas di Nyantong, Kahuripan, Tasikmalaya itu langsung turun ke Gedung Pemerintahan Daerah Tasikmalaya dipimpin langsung Kasi Intel Brigif Raider 13/Galuh/1 Kostrad Kapten Inf Brama.

Tak butuh waktu lama, 75 prajurit Kostrad yang diturunkan ke Perkantoran Pemda Tasikmalaya telah berhasil membebaskan Doni dengan selamat dan berhasil melumpuhkan kelompok teroris yang sempat menguasai area Perkantoran Tasikmalaya.

Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Aibon ke Pasukan Tengkorak Sebelum Tinggalkan Kostrad TNI

Pembebasan tawanan dari tangan teroris itu bukanlah kejadian sesungguhnya. Itu merupakan skenario dari program latihan Angkatan Darat yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan materi Raid bagian dari latihan Pertempuran Jarak Dekat atau yang biasa disebut PJD.

Dilansir VIVA Militer, Selasa, 9 Maret 2021, Kasi-1/Intel Brigif Raider 13/Galuh/1 Kostrad yang juga menjabat sebagai Komandan latihan, Kapten Inf Brama menjelaskan, latihan PJD ini merupakan latihan yang mengutamakan kecepatan, senyap dalam bergerak dan tepat meraih sasaran sesuai dengan semboyan Raider.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Photo :
  • Pen.Kostrad TNI AD

Menurutnya, latihan ini wajib dimiliki satuan tempur TNI Angkatan Darat, khususnya yang telah berkualifikasi Raider untuk meningkatkan kemampuan prajurit.

Lebih jauh lagi dia menjelaskan, Latihan yang dilaksanakan prajurit tempur Galuh kali ini melibatkan 75 personel prajurit tempur Kostrad dan 35 orang pelatih selama 14 hari, serta melibatkan pejabat Pemerintah Daerah Tasikmalaya sebagai sandera yang harus dibebaskan dari tawanan.

"Dalam tahap pengakhiran latihan ini bekerjasama dengan Pemda Tasikmalaya untuk mengaplikasikan pembebasan sandera atau yang biasa disebut (Baswan/pembebasan tawanan)," kata Kapten Inf Brama.

Sementara itu, Plt Kabag Operasional Tasikmalaya, Doni mengaku takjub dengan gerakan cepat para prajurit Kostrad TNI AD itu.

"Saya kagum dan masih tak percaya dengan latihan ini, dalam waktu kurang dari 5 menit saya sebagai sandra dapat diselamatkan prajurit dan prajurit mampu melumpuhkan musuh yang menyandera saya, luar biasa bagi saya untuk pertama kalinya sebagai sandera dalam latihan ini. Jujur jantung saya berdebar karena harus mendengarkan tembakan dalam latihan simulasi ini," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan latihan Kapten Inf Brama mengaku cukup bangga dengan prajurit yang mampu melaksanakan perintah operasi yang di berikan dalam latihan simulasi pembebasan tawanan ini.

"Saya lihat gerakan sudah bagus dan unsur komandan tim mampu bekerja mengendalikan anggota untuk tampil bagus, memang dalam sebuah latihan ada beberapa yang harus di tingkatkan tapi bagi kami semangat prajurit menutupi kekurangan itu," kata Kapten Inf Brama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya