Prajurit TNI Gotong Jenazah Nenek Tini Belah Rimba Kalimantan

VIVA Militer: Prajurit Yonif Mekanis 643/WNS.
Sumber :
  • Yonif Mekanis 643/WNS.

VIVA – Prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikerahkan ke perbatasan negara ternyata tak cuma bertugas menjaga batas wilayah kedaulatan RI dengan negeri tetangga dari gangguan keamanan saja. Namun, lebih banyak melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Menjelang Serangan Darat Israel, 100 Ribu Warga Gaza di Rafah Dievakuasi

Salah satunya seperti yang dilakukan prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI dengan Malaysia, Batalyon Infanteri Mekanis 643/Wanara Sakti.

Jadi kisahnya begini, pada 1 Juni 2021, prajurit TNI yang sedang berjaga di Pos Serangkang, Desa Serangkang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, mendapatkan informasi dari kepala desa setempat tentang seorang warganya yang meninggal dunia.

Oknum TNI AL di Makassar Tembak Warga hingga Tewas, Danlantamal: Diproses Sesuai Aturan

Warga itu bernama Nenek Tini, usianya 78 tahun. Dia meninggal dunia secara normal alias tidak mengalami penyakit apapun.

Yang jadi masalahnya ialah, berdasarkan keterangan kepala desa setempat, warga kesulitan untuk membawa jenazah Nenek Tini ke pemakaman. Penyebab adalah, jalan darat menuju lokasi pemakaman tidak bisa dilalui lagi usai diterjang bencana tanah longsor.

Gak Kuat Setahun Hidup Sengsara di Hutan, OPM Buronan Polisi Menyerah di Tangan Batalyon 623 TNI

Mendapatkan laporan itu Komandan Pos Serangkang, Sersan Satu Yusuf dan tiga prajurit TNI lainnya langsung bertindak. Mereka pun mendatangi rumah duka dan langsung menggotong jenazah Nenek Tini.

Prosesi membawa jenazah Nenek Tini menuju ke lokasi pemakaman tak mudah. Sebab prajurit TNI harus menggotong peti jenazah melalui jalan rimba yang berliku dan terjal dengan jarak berkilometer Belum lagi prajurit TNI hanya mengandalkan sebilah batang bambu besar untuk menggotong peti.

Dari siaran resmi Yonif Mekanis 643/WNS dilansir VIVA Militer, Kamis 3 Juni 2021, karena jalan darat tak bisa dilalui, prajurit TNI memutuskan untuk membawa jenazah melalui aliran Sungai Sekayam.

Untuk bisa membelah medan yang sulit melalui sungai, prajurit TNI membawa peti jenazah dengan menggunakan perahu kecil. Akhirnya dengan segala perjuangan yang tak kenal lelah, sampai juga prajurit TNI ke pemakaman yang dituju.

Tugas prajurit TNI tak cuma membawa jenazah saja. Tapi mereka juga menyiapkan semua keperluan prosesi pemakaman seperti menggali lubang kubur dan lainnya.

Menurut Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia, Yonif Mekanis 643/WNS, Letnan Kolonel Inf Hendro Wicaksono, memang apa yang dilakukan prajurit TNI itu bagian dari tugas utama mereka di perbatasan.

"Saya selalu menekankan kepada seluruh anggota Satgas Pamtas agar selalu menjadi bagian dari masyarakat dan mampu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya tanpa pamrih," kata Letkol Inf Hendro Wicaksono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya