Habib Luthfi dan Pasukan TNI Datangi Tempat Pembantaian Ulama

VIVA Militer: Prajurit TNI Angkatan Laut memakamkan para ulama dan pejuang ALRI
Sumber :
  • tnial.mil.id

VIVA – Sejumlah prajurit TNI dari Pangkalan TNI Anglatan Laut (Lanal) Tegal, mendatangi Bukit Tempeh, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis 29 Juli 2021 lalu. Bukit Tempeh jadi saksi bisu pembantaian ulama dan pejuang Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Menurut catatan yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi TNI Angkatan Laut, para prajurit TNI dari Lanal Tegal diperintahkan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, untuk memindahkan jasad para pejuang dan ulama di Bukit Tempeh.

Penggalian makam dipimpin langsung oleh Komandan Lanal (Danlanal) Tegal, Letkol Mar Ridwan Aziz, disaksikan oleh Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut, para ulama dan tokoh masyarakat setempat. Yang istimewa, turut hadir pula Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau yang akrab disapa Habib Luthfi.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Setelah dilakukan penggalian, sejumlah jasad para ulama dan pejuang ALRI dipindahkan ke Komplek Perjuangan TNI Angkatan Laut Wana Samudera, Kalibakung, Kabupaten Tegal, Jumat 29 Juli 2021. 

Habib Luthfi bin Yahya (NU.or.id)

Photo :
  • U-Report
KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

Setelah diangkat dari makam lama di Bukit Tempeh, jasad para ulama dan pejuang ALRI kembali dimakamkan dengan upacara militer.

"Secara fisik yang kita pindahkan, jasanya sudah sulit untuk kenang. Tetapi secara jiwa hakekatnya, beliau tidak mati dan masih menyaksikan apa yang ditinggalkan para beliau, dan menanti siapa regenerasi penerus-penerus kita untuk menjaga NKRI," ujar Luthfi.

Perlu diketahui, para ulama dan pejuang ALRI ini jadi korban kekejaman penjajah Belanda pada 1947. 

Para ulama dan pejuang ALRI dengan gigih melakukan perlawanan terhadap aksi Belanda, yang ingin kembali menguasai Indonesia. Akibatnya, para ulama dan pejuang ALRI di eksekusi di Bukit Tempeh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya