Brigjen TNI Fauzi Dapat Pesan Khusus dari Keturunan Nabi Muhammad SAW

VIVA Militer: Danrem Surya Kencana mendampingi Habib Muhammad Luthfi bin Yahya
Sumber :
  • Penrem 061/Suryakencana

VIVA – Komandan Korem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi mendapatkan pesan khusus dan sangat penting dari seorang ulama kharismatik Nahdatul Ulama (NU) yang juga cucu atau keturunan Nabi Muhammad SAW, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.

Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli

Pesan itu disampaikan oleh Habib Luthfi kepada Jenderal TNI bintang satu yang dibesarkan oleh Korps Kopassus itu ketika Brigjen TNI Fauzi mendampingi Habib Luthfi dalam acara ziarah sekaligus tasyakuran peresmian joglo Raden Saleh Sjarif Bustaman di Jalan Pahlawan No.60, Empang Bogor, Jawa Barat pada hari Rabu, 30 September 2021 kemarin.

Dalam kesempatan itu, Habib Muhammad Luhtfi bin Yahya yang saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pesan khusus kepada Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di mana pun bertugas demi tanah air tercinta.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

"Indonesia ini terdiri dari berbagai suku budaya bangsa dan agama, Indonesia tetap ada karena pahlawan bangsa yang berbeda-beda, termasuk para seniman besar yang juga mempunyai peran penting pada masanya. Salah satunya adalah Raden Saleh. Oleh karena itu, maka marilah kita bersama-sama melestarikan dan menjaga seni budaya bangsa agar tidak punah dan terus dikenal di seluruh dunia. Dan juga marilah kita menjaga dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa demi Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam keterangan resmi Penrem 061/SK yang diterima VIVA Militer, Kamis, 30 September 2021.

Dalam kesempatan yang sama, Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi mengatakan, pesan yang disampaikan oleh Al-Maulana Habib Muhammad Luthfi merupakan hal yang fundamental bagi seluruh generasi bangsa saat ini. Menurut Danrem Surya Kencana, mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan, khususnya Raden Saleh Sjarif Boestaman dalam menjaga dan melestarikan budaya di Tanah Air Indonesia dapat menjadi contoh bagi para generasi muda di masa mendatang.

Gara-gara Rumah Dinas Bagus Ini,Pasukan Tengkorak Kostrad Diganjar 5 Miliar Sama Jenderal TNI Maruli

Lebih jauh lagi mantan Waasops Paspampres itu menjelaskan, dalam catatan sejarah, Raden Saleh Sjarif Bustaman adalah salah satu seniman hebat di Tanah Air. Dia adalah seorang pelukis Indonesia beretnis Arab-Jawa yang menjadi pionir seni modern Indonesia di zaman Hindia Belanda.

Selain seorang pelukis, lanjut Danrem, Raden Saleh adalah seorang ilmuwan Indonesia pertama dalam bidang paleontologi. Raden Saleh Syarif Bustaman merupakan perintis seni lukis modern Indonesia beraliran "Romantisme". Akan tetapi lukisan karya nya pada umumnya menggambarkan perjuangan dalam menhadapi tantangan hidup di zaman penjajahan.

Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah pelukis Indonesia beretnis Arab-Jawa yang menjadi pionir seni modern Indonesia dizaman Hindia Belanda. Selain seorang pelukis, ia adalah seorang ilmuwan Indonesia pertama dalam bidang Paleontologi.

Raden Saleh merupakan perintis seni lukis modern Indonesia beraliran "Romantisme". Akan tetapi karya lukisannya pada umumnya menggambarkan perjuangan dalam menghadapi tantangan hidup di zaman penjajahan.

"Raden Sjarif adalah seniman yang sangat terkenal, bahkan selama hidupnya Ia dikagumi oleh para pejabat dan bangsawan Eropa. Ia banyak mendapatkan penghargaan diantaranya, penghargaan dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1969 melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara Anumerta memberikan piagam anugerah seni sebagai perintis seni lukis di Indonesia, bahkan sebagai wujud perhatian lainnya Presiden Sukarno membangun ulang makam Raden Syarif di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban. Dan selain itu sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara misalnya pada akhir tahun 1967 PT Pos mengeluarkan perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya," ujar Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi memaparkan.

Untuk diketahui, dalam ziarah dan tasyakuran padepokan itu juga dilakukan penandatangan prasasti. Sejumlah pejabat dari unsur Forkopimda Kota Bogor pun turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya Walikota Bogor Bima Arya, Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Roby Bulan, dan Ketua MUI Kota Bogor yang juga menjabat Rois Syuriah PCNU Kota Bogor, KH Mustofa ABN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya