Jokowi Kirim Nama Calon Tunggal Panglima TNI, KSAL Pilih Lakukan Ini

VIVA Militer: Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa
Sumber :
  • Twitter/@tni_ad

VIVA – Presiden RI Joko Widodo melalui Kementerian Sekretaris Negara hari ini mengirim nama calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto kepada DPR RI. Dalam Surat Presiden (Surpres) tersebut dikabarkan hanya ada satu nama tunggal yang diusulkan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Panglima dipucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di masa mendatang, dia adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Kabar itu sontak saja menjadi buah bibir masyarakat pecinta militer. Sebab, sebelumnya santer dikabarkan bahwa ada dua nama yang kuat berpeluang menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa purna tugas akhir Nopember 2021 mendatang. Dua nama yang sempat santer itu selain Jenderal TNI Andika adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Dengan dikirimnya usulan nama calon Panglima TNI kepada DPR RI itu berarti teka-teki besar bagi masyarakat pecinta dunia pertahanan terjawab sudah, Presiden Jokowi menjatuhkan pilihan kepada Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa untuk memegang tongkat komando di lingkungan TNI yang membawahi tiga matra, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Lalu pertanyaannya adalah, di mana KSAL Laksamana TNI Yudo Margono ketika santer dikabarkan Presiden RI Joko Widodo mengirim surat usulan nama calon Panglima TNI kepada DPR RI hari ini?

VIVA Militer: KSAL pimpin upacara wisuda dan penutupan Pasis Dikreg Seskoal 2021

Photo :
  • Dispen Kormar
Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Rabu, 3 Nopember 2021, Laksamana TNI Yudo Margono hari ini tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono hari ini menghadiri Wisuda dan Upacara Penutupan Pendidikan Perwira Siswa (Pasis) Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-59 Tahun 2021 di Seskoal, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, Pendidikan Reguler (Dikreg) Seskoal merupakan pendidikan jenjang tertinggi di TNI Angkatan Laut. Pendidikan Reguler Seskoal merupakan pendidikan Magister Terapan program Studi Strategi Operasi Laut.

Wisuda tahun ini, Seskoal telah telah mendidik sebanyak 175 Perwira Siswa (Pasis) Dikreg, yang terdiri dari 163 Pasis TNI Angkatan Laut dari berbagai Korps, diantaranya Korps Pelaut, Korps Teknik, Korps Elektronika, Korps Suplai, Korps Marinir, Korps Kesehatan, Korps Khusus dan Korps Polisi Militer, 2 Pasis TNI Angkatan Darat, 2 Pasis TNI Angkatan Udara, dan 4 Pasis Polri, serta 4 Pasis negara sahabat yang berasal dari Malaysia, Singapura, Pakistan, dan Uni Emirates Arab.

"Harapannya kedepan Seskoal sebagai Center of Excelence dalam bidang pendidikan dan kajian akademis kemaritiman. Sehingga kedepan pola pendidikan yang dikembangkan Seskoal akan dapat mendukung terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani serta berkelas dunia atau World Class University," kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam sambutannya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, ketika menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pura di lingkungan Komplek Kodamar Lantamal III Jakarta kemarin, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono telah menegaskan kepada awak media, bahwa dirinya tidak ingin berspekulasi dengan wacana tentang pencalonan Panglima TNI.

Menurut Yudo, pergantian calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden RI Joko Widodo. Dia pun menegaskan bahwa saat ini TNI Angkatan Laut fokus pada mendukung pemerintah dalam melaksanakan serbuan vaksinasi secara serentak di daerah-daerah capaiannya masih rendah.

"Ya mbok sabar, nanti kan ada prosesnya, ada keputusan presiden, kita tunggu saja keputusan presiden, karena itu hak prerogatif beliau," kata Laksamana TNI Yudo Margono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya