Sosok Jenderal Kopassus Kandidat Kuat Pengganti Dudung

VIVA Militer: Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat masih menjadi Danjen Kopassus
Sumber :
  • Instagram/@penkopassus

VIVA – Satu lagi calon kuat Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) pengganti Jenderal TNI Dudung Abdurachmann, berasal dari satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Siapakah sosok itu?

Dirangkum VIVA Militer dari berbagai sumber, sosok Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI ini punya pengalaman sangat lengkap. Mulai dari operasi pertempuran di hutan Papua, hingga memimpin komando teritorial.

Ya, sosok jenderal berdarah Kopassus itu tak lain adalah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Abituren Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1990 sudah meraih prestasi sejak awal kariernya.

Bagaimana tidak, pria kelahiran Buleleng, Bali, 26 Juni 1967 ini langsung meraih penghargaan Adhi Makayasa saat menyelesaikan pendidikan militernya. Nyoman menjadi lulusan terbaik AKABRI 1990, dan berhak menerima penghargaan tersebut.

Sejak awal kariernya bersama TNI Angkatan Darat, Nyoman justru memulai kariernya di satuan tempur Kostrad. Nyoman sempat berdinas sebagai Komandan Pleton (Danton) dan Komandan Kompi (Danki) Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu (Yonif PR 328/Dirgahayu).

VIVA Militer: Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat masih menjadi Danjen Kopassus

Photo :
  • Youtube

Setelah itu, baru lah Nyoman mendapat tugas di Kopassus. Tak tanggung-tanggung, Nyoman langsung bergabung dengan unsur paling elite di jajaran Kopassus yang dikenal dengan Detasemen 81/Kopassus, atau sering disebut Satuan 81/Penanggulangan Teror (Sat-81/Gultor).

Di jajaran Kopassus, Nyoman menduduki sederet jabatan mulai dari Komandan Unit Detasemen 81/Kopassus, Komandan Detasemen 81/Kopassus (2010), hingga Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Danpusdikpassus) pada 2012.

Tim Gabungan TNI dan Polri Lakukan Penyisiran OPM di Intan Jaya Papua

Pada 2017, Nyoman pecah bintang. Dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI, Nyoman dipercaya mengemban tugas sebagai Komandan Komando Resor Militer 173/Praja Vira Braja (Danrem 173/PVB), yang berkedudukan di Biak, Papua. Dengan pangkat dan di tahun yang sama, Nyoman juga sempat menduduki jabatan Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih (Kasdam XVII/Cenderawasih).

Setahun berselang, Nyoman kembali mendapat promosi kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) TNI. Dengan pangkat baru, Nyoman mendapat tugas sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Politik dan Keamanan Nasional (Pa Sahli Tk. III Bid Polkamnas) Panglima TNI.

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Jokowi: Bagus, 2 Hari Sekali Ketemu

Setelah tujuh tahun meninggalkan Kopassus, Nyoman akhirnya kembali pulang ke satuan yang membesarkan namanya. Kali ini, Nyoman diberi tanggung jawab sebagai orang nomor satu Korps Baret Merah sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

VIVA Militer:Komandan Jenderal Komando Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa

Photo :
Gerindra: Walaupun Kalah di Aceh, Prabowo Janji Kembalikan Dana Otsus 2 Persen

Selama kurang lebih satu setengah tahun menjabat Danjen Kopassus, Nyoman kemudian menerima tugas lagi di Papua. Pada 26 Agustus 2020 lalu, Nyoman dilantik menjadi Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari (Pangdam XVIII/Kasuari), menggantikan posisi Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra. 

Sebagai informasi, Nyoman adalah salah satu anggota Sat-81/Gultor yang ikut serta dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma, Papua, pada 1996. 

Di bawah komando Danjen Kopassus saat itu, Mayjen TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Nyoman dan rekan-rekannya di Kopassus berhasil menyelamatkan nyawa sejumlah orang yang disandera anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Nyoman dan pasukan Sat-81/Gultor Kopassus mampu menyelamatkan sandera yang enam diantaranya adalah Warga Negara Asing (WNA), usai serbuan ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika, Papua, 9 Mei 1996.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya