TNI AL Berhasil Harumkan Nama Indonesia di Latihan Militer Rimpac AS
- Yendri Subekti / TvOne
VIVA – Sebanyak 35 personel Unit Tugas (UT) Marinir dan unsur jajaran kapal perang TNI Angkatan Laut, yaitu, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 berhasil membuat harum nama Bangsa Indonesia dalam Latihan Bersama Multilateral Rim of The Pacific (Latma Rimpac) 2022 yang digelar di Hawaii, Amerika Serikat.
Latma Rimpac adalah salah satu latihan militer Angkatan Laut terbesar dunia yang digelar tiap dua tahunan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (U.S. Navy).
Latihan yang digelar kurang lebih satu bulan itu telah melibatkan kekuatan militer dari 26 negara sahabat dengan total 25 ribu personel yang terlibat, 170 pesawat tempur, dan 38 kapal perang, serta empat buah kapal selam.
Untuk diketahui, TNI Angkatan Laut mulai mengikuti RIMPAC sejak tahun 2008 silam, dan selalu rutin terlibat pada RIMPAC Hawaii, kecuali pada tahun 2020, Indonesia harus absen dari RIMPAC karena wabah COVID-19.
Tahun ini, Indonesia kembali mengirim kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dengan 129 personel onboard, serta Unsur Tugas (UT) Marinir terdiri dari 35 personel, serta tiga perwira pengendali latihan.
Satgas Rimpac dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Lewis N. Nainggolan yang juga Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Sementara Komandan UT Marinir dipimpin oleh Mayor Mar Achmad Toripin.
Komandan Satgas (Dansatgas) Latma Rimpac 2022, Kolonel Laut (P) Lewis N. Nainggolan mengatakan, bahwa latihan ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi Satgas, baik personel KRI I Gusti Ngurah Rai-332 maupun personel Marinir, untuk mempelajari operasi multinasional skala besar seperti Rimpac.
Lebih jauh Dansatgas berharap, TNI Angkatan Laut yang telah mengikuti Latma Rimpac sejak 2008, kedepannya dapat terus mengikuti kegiatan latihan tersebut untuk semakin meningkatkan kemampuannya.
VIVA Militer: Marinir TNI AL sukses ikuti Latma Rimpac 2022
- Yandri Subekti/TV One
Dansatgas Kolonel Laut Lewis menambahkan, beberapa keberhasilan Satgas diantaranya tiga perwira exercise control (excon) telah melaksanakan tugasnya, berhasil melaksanakan seluruh kegiatan tanpa ada kerugian personel maupun materil, melaksanakan tugas sebagai CTU, ACU, ADC, SAUC, dan SAGC dengan negara peserta lain, melaksanakan kontrol terhadap aset tanpa awak, serta melatih rule of engagement multinasional.
"Seluruh tujuan mengikuti latihan telah tercapai yaitu penugasan jarak jauh, interoperabilitas pada operasi multinasional yang kompleks, serta mempererat persahabatan dan kemitraan dengan negara peserta lain," kata Dansatgas Rimpac Kolonel Laut (P) Lewis N. Nainggolan.
Dia menegaskan, keberhasilan Satgas Latma Rimpac 2022 menyelesaikan seluruh rangkaian latihan membuktikan bahwa TNI AL memiliki kemampuan melaksanakan operasi laut jangka panjang dengan kemampuan persenjataannya yang sudah teruji pada latihan angkatan laut terbesar di dunia, Rimpac 2022.
"Keberhasilan tersebut juga membuktikan bahwa TNI AL dapat melaksanakan peran diplomasinya dengan baik," ujarnya.
Setelah menyelesaikan sea phase dan kembali ke pangkalan Pearl Harbor, Satgas Rimpac TNI Angkatan Laut juga berkesempatan untuk bertatap muka dengan Ikatan Warga Indonesia di Hawaii serta memberikan penyuluhan kesehatan kepada nelayan Indonesia yang bekerja di Hawaii.
"Keterlibatan TNI AL dalam Latma Rimpac merupakan salah satu program antara TNI AL dengan U.S. Navy dalam rangka meningkatkan profesionalisme, mempererat hubungan kerjasama dan secara eksternal memiliki tujuan untuk meningkatkan peran diplomasi TNI AL sesuai dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono," katanya.
Latma Rimpac 2022 secara resmi sudah ditutup di Ford Island Conference Center, Hawaii, oleh Commander U.S. 3rd Fleet Vice Admiral Michael Boyle pada 4 Agustus 2022 lalu.
35 personel UT Marinir yang ikut berlatih selama di Hawaii pun telah kembali ke Tanah Air melalui jalur udara. Sementara, unsur KRI I Gusti Ngurah Rai-332 juga sudah bertolak dari Hawaii menuju Tanah Air, pada hari Sabtu, 6 Agustus lalu dengan terlebih dahulu singgah di Guam untuk melaksanakan bekal ulang.
Laporan: Yandri Subekti (TvOne/Amerika Serikat)
