Mengerikan, Begini Kronologi Prajurit TNI Tewas Diterkam Buaya Besar
VIVA – Jenazah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura, Serda Ahmad Ismail La Hardjilun akhirnya bisa ditemukan setelah dua hari hilang diterkam buaya besar di laut Perairan Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Berdasarkan siaran resmi Satuan Tugas Batalyon Artileri Pertahanan Udara 3/Yudha Bhuana Yakca, Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi dilansir VIVA Militer, Kamis 6 Oktober 2022, jenazah almarhum Serda Ahmad Ismail ditemukan dalam kondisi sudah mengapung di permukaan air.
Dari informasi yang dihimpun Satgas Yonarhanud 3/YBY, korban dikabarkan hilang sejak Minggu 1 Oktober 2022. Jadi kronologinya, ketika itu Serda Ahmad Ismail dan dua rekannya yaitu Praka Budiarjo dan Ongen sedang melakukan penyelaman untuk berburu ikan dengan cara memanah.
VIVA Militer: Jenazah Serda Ahmad saat ditemukan.
Awalnya penyelaman dilakukan di Pantai Desa Malbuga. Karena tak ada ikan yang didapat prajurit TNI Angkatan Darat itu kemudian pindah tempat ke perairan Desa Paratina.
Menurut Kepala Sekti Teritorial Yonarhanud 3/YBY, Letda Arh Prawoto, setelah tiba di lokasi, korban langsung melakukan penyelaman, kemudian disusul oleh Praka Budiarjo dan Ongen.
Mereka menyelam saling berdekatn dalam jarak sekitar 200 meter saja. Setelah 15 menit menyelam, Praka Budiarjo dan Ongen muncul ke permukaan, sedangkan Serda Ahmad Ismail tidak.
VIVA Militer: Jasad prajurit TNI yang ditemukan usai diterkam buaya.
Ketika itu tak ada kecurigaan apapun, karena kondisi air keruh. Praka Budiarjo dan Ongen akhirnya memutuskan minggir ke pantai. Nah setiba di pantai mereka dapat informasi dari nelayan bahwa di sekitar perairan sedang ada seekor buaya besar sedang mencari mangsa.
Mendapat informasi itu, keduanya dilanda kekhawatiran terhadap Serda Ahmad. Akhirnya mereka memutuskan mencari korban dengan memakai perahu mesin milik warga Bajo.
VIVA Militer: Jasad prajurit TNI yang ditemukan usai diterkam buaya.
Alangkah terkejutnya mereka ketika di sekitar lokasi penyelaman melihat kondisi mengerakan, yaitu air laut di lokasi memerah karena darah. Dan mereka juga menemukan pelampung serta alat panah yang diduga milik Serda Ahmad.
"Mereka sempat mengejar buaya itu untuk dipanah. Tapi buaya kabur dan lolos," kata Letda Ara Prawoto.
Akhirnya mereka melaporkan peristiwa itu dan tim SAR, prajurit Satgas Yonarhanud 3/YBY, beserta masyarakat setempat melakukan pencarian terhadap korban. Dan akhirnya jenazah ditemukan pada Selasa 3 Oktober 2022.
Baca: Innalillahi, Prajurit TNI Tewas Diterkam Buaya Besar di Laut
Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir
Prajurit itu tersambar petir di Jakarta.
