Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Tiba, Kampung Horor Gembong Teroris OPM Pecah Bergelora

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba Bawah.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

VIVA – Pasukan Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) akhirnya benar-benar berhasil membuat suasana di salah satu kampung paling horor di Kabupaten Intan Jaya, menjadi pecah bergelora.

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Keberhasilan pasukan Satuan Tugas Organik YPR 305/Tengkorak Kostrad ditandai dengan hidupnya kembali aktivitas masyarakat di Kampung Mamba Bawah.

Berdasarkan informasi resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah, kampung yang tadinya sunyi senyap dan sangat mencekam. Kini sudah ramai dan normal kembali. Bahkan, gelak tawa canda warga dan jeritan riang anak-anak mulai terpancar dari Mamba Bawah.

Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM

"Tidak ada tempat yang tidak dibuat berubah dengan kekompakan TNI-Polri di Intan Jaya. Mamba Bawah yang dulunya hening, dibuat ceria oleh ulah TNI-Polri yang kembali hadir di tengah-tengah masyarakat," kata Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba Bawah.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak
Modal Senyum, Pasukan Walet Hitam TNI Berhasil Buka Jalan yang Diblokade Massa Caleg Gagal Papua

Perubahan situasi di Kampung Mamba Bawah dilihat dan dirasakan langsung oleh Letkol Inf Ardi, saat ia dan prajurit TNI YPR 305/Tengkorak beserta pasukan Brimob Damai Cartenz dan Satuan Tugas Elang pimpinan Kapten Inf Puji alias si Bos Mamba tiba di kampung itu untuk menghadiri acara penutupan kedukaan atas meninggalnya Julianus Sani, akhir pekan kemarin.

"Bapak Gembala Nepinus Sani, yang juga kakak dari Hengki Sani si Komandan Operasi (teroris OPM Papua-red), menyambut dengan sangat senang kedatangan rombongan Raja Aibon. Apalagi melihat prajurit TNI-POLRI berjalan dengan memanggul karung beras dan batang-batang kayu untuk acara bakar batu," kata Raja Aibon Kogila.

Raja Aibon menceritakan, sangat berbeda saat ketika Pasukan Tengkorak Kostrad tiba di Kampung Mamba Bawah. Kali ini anak-anak yang mengetahui kedatangan rombongan TNI ternyata bukan hanya menyambut. Namun ikut membantu memikul beberapa batang kayu bakar.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba Bawah.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Tegur sapa, senyum dan salam menghiasi suasana pagi di tempat berkumpulnya keluarga besar Fam Sani dari berbagai kampung. Rombongan Raja Aibon kemudian langsung berbaur, sekaligus membantu menyiapkan kebutuhan acara bakar batu.

Bekal gula-gula dibagikan ke anak-anak, rokok diberikan kepada warga dewasa, sedangkan Dokter bersama timnya menggelar perlengkapan medis untuk memberikan pelayanan kesehatan.

"Indah sekali suasana di Kampung Hengki Sani. Tidak ada kesan mencekam, justru keceriaan yang terpancar. Apalagi bukan hanya warga dewasa yang disamperin oleh Raja Aibon, tapi anak-anak bahkan terlihat tidak mau jauh-jauh, maunya dekat terus. Begitu juga dengan rekan-rekan TNI-Polri lainnya, semua berbaur, ikut membantu bekerja, menunjukkan bahwa kehadiran di Mamba Bawah benar-benar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Raja Aibon Kogila.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba Bawah.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Dari hasil komunikasi dengan beberapa warga, diketahui bahwa baru kali ini ada pasukan TNI yang begitu dekat dengan masyarakat Mamba Bawah. Bahkan, berulang kali disampaikan bahwa tidak pernah Mamba Bawah ramai dan meriah seperti saat ini. Kedekatan pasukan Kostrad dari Karawang dengan warga ternyata telah menjadi buah bibir masyarakat Intan Jaya.

"Kami sampaikan kepada pihak TNI-Polri,  kesatuan Kostrad bersama Brimob gabung sama-sama. Pertama bawa Bama (Bahan Makanan), kedua lagi sekarang bawa Bama dengan kayu bakar juga kepada kita. Jadi, kami sampaikan juga kepada mereka ini, supaya Tuhan memberkati mereka dalam tugas dan pekerjaan mereka," kata Pendeta Philiphus Sani di hadapan seluruh Fam Sani yang hadir.

Dalam kesempatan itu, Letkol Inf Ardi menyampaikan beberapa hal penting terutama soal niat dan keinginan Pasukan Tengkorak Kostrad untuk membangkitkan kembali roda kehidupan di seluruh wilayah di Kabupaten Intan Jaya.

"Kita hidup tidak bisa sendiri. Kita hidup saling membantu satu dengan yang lain. Kami datang, mengharap bapak-bapak dan ibu-ibu menganggap Kami sebagai saudara. Kalau seandainya ada yang bisa kami perbuat untuk bapak-bapak, ibu-ibu, semampu kami akan kami bantu semua. Sehingga harapan kami, semua masyarakat bisa hidup berkebun tenang, Mama-mama berjualan tenang, bertanam tenang semuanya. Jadi, itu sebenarnya yang penting kami sampaikan kepada Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dengan kehadiran kami," ucap Raja Aibon.

Enggak cuma bercakap-cakap saja, di kampung itu Pasukan Tengkorak juga berdoa bersama, makan bersama, foto-foto dan warga berjoget ria bersama-sama prajurit militer. Hampir lima jam lamanya rombongan TNI-Polri bersama-sama dengan keluarga besar Hengki Sani. Raja Aibon Kogila dan rombongan pamit kepada warga sambil berterima kasih atas kebersamaannya. Seperti biasa, anak-anak mengantar rombongan hingga kendaraan meninggalkan lokasi acara.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba Bawah.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

"Terharu melihat mereka begitu ramah dan menghormati orang lain yang baru mereka kenal.  Damailah Intan Jaya, damailah Papua. Karena kita semua bersaudara. Sa Papua, Sa Indonesia," kata Letkol Inf Ardi.

Untuk diketahui, Pasukan Tengkorak Kostrad TNI berhasil masuk ke Kampung Mamba Bawah pekan lalu. Saat pertama kali datang, kampung ini masih diliputi suasana  mencekam. Bahkan warga berlarian dan bersembunyi saat prajurit TNI tiba.

Mamba Bawah ini merupakan kampung halaman salah satu gembong kelompok teroris separatis bersenjata yang berafiliasi dengan OPM Papua wilayah Intan Jaya, yaitu Hengki Sani. Kelompok bersenjata sering berulah di kampung ini. Menembaki warga dengan kejam, menyerang dan membakar fasilitas kampung. Bahkan menembaki prajurit TNI.

Baca: Innalillahi, Jenderal Marinir TNI Peraih Adhi Makayasa Meninggal 6 Bulan Usai Pecah Bintang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya