Lagi-lagi Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Borong Tanpa Tawar Semua Jualan Mama di Intan Jaya

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305/Tengkorak borong hasil bumi.
Sumber :

VIVA – Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, menggencarkan kembali program borong hasil bumi bagi warga di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Menurut Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, program unggulan teritorial ini digencarkan lagi untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat jelang memasuki Bulan Desember 2022.

Dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Jumat 25 November 2022, Raja Aibon Kogila menerangkan bahwa program borong hasil bumi yang tadinya dilaksanakan tersebar dengan pemusatan kegiatan di Posramil Mamba, kini dipusatkan di Pos Komando Distrik Militer Persiapan (Pos Koper) 

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

" Biasanya dipusatkan di Posramil Mamba, dengan sasaran warga masyarakat yang membawa hasil bumi dari Hitadipa, Titigi, Dugusiga, Eknemba dan juga Mamba, disebar ke tiap-tiap Posramil. Harapannya, masyarakat dari kampung-kampung yang pada hari pasar melewati pos, dapat merasakan salah satu program unggulan para Ksatria Tengkorak selama bertugas di Intan Jaya," tulis Letkol Inf Ardiansyah.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305/Tengkorak borong hasil bumi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad
Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Di hari pertama Pos Koper mulai diefektifkan untuk pusat kegiatan program borong hasil bumi, terlihat para Mama-mama penjual hasil bumi kikuk dan bingung. Karena sudah sebulan lamanya program borong hasil bumi tak digelar Pasukan Tengkorak Kostrad.

Kebingungan para Mama terlihat jelas dengan cara mereka yang tak lepas menatap ke arah prajurit TNI berkalung anggrek emas dengan lontin gigi babi yang tak lain adalah Raja Aibon Kogila.

"Jangan kebanyakan tawar. Kita bukan beli kemudian jual. Ini sudah mau Desember. Masyarakat butuh biaya lebih dari sebelumnya, karena banyak kebutuhan yang harus mereka penuhi. Kita berada di daerah yang bagi mereka, Desember itu sangat suci. Bukan hanya pada hari Raya Natal, tapi terhitung sejak awal Desember. Habiskan saja uangnya, yang penting mereka senang," kata Raja Aibon kepada Letnan Satu Bima dan prajurit Tengkorak sembari menyerahkan uang tunai 10 juta.

Setelah menerima uang, mereka mulai menyebar menghampiri para Mama yang menggelar hasil bumi yang dijajakan.

Kebingungan para Mama seketika itu juga sirna saat hasil bumi mereka diborong tanpa tawar oleh ksatria tengkorak dari Karawang itu.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305/Tengkorak borong hasil bumi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad

Semua hasil bumi, seperti pisang, ubi, kacang tanah, kedelai, kol dan banyak lagi yang lain habis diborong Letnan Bima, Letnan Edward dan para prajurit lainnya. 

Beberapa prajurit yang tidak ikut memborong, membagikan gula-gula. Semua kebagian, dari Mama-mama hingga anak-anak. 

"Kita lanjut lagi program borong hasil bumi. Menjelang bulan Desember ini, masyarakat memang banyak memerlukan biaya, karena mereka akan menyambut bulan suci, bulan Natal. Kebutuhan akan uang di bulan 11 itu sangat besar. Beberapa minggu ke belakang sempat terhenti, sekarang kita lanjut lagi, dengan harapan barang-barangnya kita borong seluruhnya. Setelah barangnya habis diborong, mereka akan jalan kosongan, menuju ke pasar, untuk belanja kebutuhan rumah mereka. Mohon doanya, agar apa yang kita lakukan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat semuanya. Harapannya, keberadaan kita di sini dapat membantu, memperlancar perputaran perekonomian. Jika hasil bumi mereka dapat terjual, mereka bercocok tanam juga bersemangat," ucap Raja Aibon Kogila.

Senyum bahagia mulai terkembang di wajah para Mama saat hasil bumi yang mereka bawa jauh-jauh dari kebun ludes diborong tanpa tawar.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305/Tengkorak borong hasil bumi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305/Tengkorak Kostrad

"Amakanie, amakanie (terima kasih-red)" kata para Mama kepada Pasukan Tengkorak.

Walau hasil bumi telah habis, para Mama tak lantas pergi begitu saja. Mereka bercengkrama dengan para Ksatria Tengkorak. Ngobrol, bercanda riang sembari menikmati gula-gula.

Sekitar satu jam lamanya para Ksatria Tengkorak bersama warga saling bertegur sapa, sembari menghidupkan suasana. Akhirnya para Mama meninggalkan Pos Koper guna menuju Pasar Sugapa, untuk berbelanja kebutuhan hidup dengan uang yang didapat dari Pasukan Tengkorak.

Nah, sepeninggal para Mama. Lettu Bima bersama prajuritnya mulai menyiapkan hasil bumi untuk didistribusikan ke pos-pos TNI.

"Kami sedang proses pembagian sayur yang tadi kami beli dari masyarakat. Kami borong, setelah itu kami bagi rata, untuk setiap pos di wilayah Sugapa komplek. Kami bagi rata agar tiap-tiap Pos menikmati hasil bumi dari masyarakat Intan Jaya, Papua," kata Lettu Bima.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305/Tengkorak bagikan gula-gula.

Photo :

Menurut Raja Aibon Kogila, dari cerita yang ia dapat setiap kali menjelang perayaan Natal.  Kaum perempuan dan anak-anak berusaha mendapatkan uang dengan berjualan, sedangkan laki-laki berangkat ke hutan. Ada yang mencari kayu untuk dijual, ada juga yang membuka lahan dan bercocok tanam, demi mendapatkan upah kerja. Uang yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan tersebut, sebagian dikumpulkan bersama jemaat gereja lainnya untuk kebutuhan Natal, sisanya untuk keperluan sehari-hari.

Semoga para prajurit TNI yang bertugas di Papua, terus dapat melanjutkan program ini. Meskipun baru dua bulan, upaya-upaya yang dilakukan para prajurit Kostrad di Intan Jaya ini telah mencuri perhatian masyarakat. 

Kebaikan, keramahan, kerja keras hingga berbagai perubahan yang dilakukan, meskipun dengan segala keterbatasan, telah menjadikan pasukan Raja Aibon Kogila semakin dicintai masyarakat Intan Jaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya