Bentrok Senjata Pecah, OPM Terdesak Ditusuk Pasukan Tengkorak Kostrad TNI di Hutan Mamba

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak Kostrad di Intan Jaya.
Sumber :
  • Yonif Para Raider 305/Tengkorak Kostrad

VIVA – Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat baru saja terlibat kontak tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) TPNPB-OPM.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah, Senin 30 Januari 2023, baku tembak terjadi di pinggiran sungai perbatasan antara Kampung Mamba dan Kampung Suali di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Kontak tembak berawal dari perburuan yang dilaksanakan prajurit TNI ke lokasi-lokasi yang diduga sebagai sarang persembunyian dari KST di hutan pegunungan sekitar wilayah Intan Jaya.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak buru OPM Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Saat dilakukan penusukan ke salah satu jalur pelarian, Pasukan Tengkorak memergoki pergerakan KST. Mengetahui kehadiran prajurit TNI, KST berusaha melawan dengan melepaskan tembakan. Bentrok senjata pun pecah.

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Tanpa rasa takut sedikitpun, Pasukan Tengkorak menghujani KST dengan peluru. Alhasil, KST terdesak dan kabur menyelamatkan diri dari sergapan itu. Bentrok tembak terjadi dalam dua hari secara beruntun, Jumat dan Sabtu.

Menurut Letkol Inf Ardi alias Raja Aibon Kogila, memang sejak sebulan terakhir ini ia intens mengerahkan pasukannya bergerak menusuk ke dalam hutan ke basis dan jalur-jalur yang biasa digunakan KST OPM berkumpul dan melakukan gangguan keamanan terhadap masyarakat serta aparat keamanan.

Pasukan Tengkorak  bergerak secara senyap mendatangi dan menduduki lokasi-lokasi aktivitas KST OPM. Gerakan para kesatria dari Karawang ini dipastikan telah membuat posisi KST semakin terdesak.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305 Tengkorak Kostrad di Titigi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Sementara itu, selain menusuk ke hutan. Dari sektor timur, Pasukan Tengkorak di bawah komando Letnan Satu Inf Reza Hidayat alias Ronggolawe bergerak mengamankan wilayah Kampung Titigi dari kemungkinan menyusupnya KST ke kampung itu untuk menciptakan teror terhadap masyarakat.

"Lanjut saja Za. Gak ada gentar kita. Ngapain kita takut sama tikus-tikus itu. Kalau pasukan Ronggolawe masih ngerasa jadi anak-anak Raja Aibon, gaasss terooss. Yang penting, pengamanan yang paling utama. Gak ada gunanya kita berbuat, kalau kitanya enggak aman. Enggak boleh satupun ada Kesatria Tengkorak yang lecet. Gw percaya sama Ronggolawe," ucap Raja Aibon Kogila kepada Ronggolawe melalui telepon.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305 Tengkorak Kostrad di Titigi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Raja Aibon menuturkan, pergerakan pasukan Ronggolawe ke Titigi gak cuma untuk mencegah gangguan KST. Tapi demi terus menjaga hubungan baik yang selama ini telah terjalin, sekaligus meyakinkan bahwa keberadaan prajurit TNI benar-benar untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Situasi Kampung  Titigi Minggu Pagi

Di Minggu pagi yang cerah, saat Kesatria Tengkorak yang beragama Katholik dan Protestan menjalankan ibadah Minggu bersama para jemaah di Gereja Pharoki Kampung Titigi. 

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305 Tengkorak Kostrad di Titigi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Ronggolawe dan pasukannya dengan semangat juang tinggi, melakukan penjagaan Kampung Titigi. 

Letda Ckm Damanik alias Pak Mantri, memimpin para Kesatria Tengkorak yang beragama Katholik dan Protestan beribadah, membaur bersama jemaat yang ada. Tidak ada perbedaan antara jemaat dari Kampung Titigi dengan para Kesatria Tengkorak.

 "Semua jadi satu, menunduk di hadapan Tuhan. Selesai semua rangkaian ibadat, para jemaat kemudian saling menyalami. Itulah tanda persaudaraan, dan juga wujud kebahagiaan," kata Raja Aibon dalam tulisannya.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305 Tengkorak Kostrad di Titigi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Selesai ibadah di dalam gereja, para Kesatria Tengkorak kemudian berkumpul bersama masyarakat di halaman Gereja, bergabung dengan Ronggolawe yang didampingi Roni, Indra serta para kesatria yang beragama Islam. 

Bapak Rafael Hagizimazau, Kepala Suku Titigi sengaja mengumpulkan masyarakat sebagai tanda terima kasihnya atas pengabdian dan pelayanan para Kesatria Tengkorak dari Pos Titigi, selama kurang lebih 4 bulan di Intan Jaya. 

Berbicara dalam bahasa Moni, Rafael Hagizimazau mengucapkan terima kasih kepada para Kesatria Tengkorak karena telah banyak membantu masyarakat. Mulai dari membeli hasil kebun masyarakat, mengobati masyarakat yang sakit, serta beribadah bersama masyarakat. 

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305 Tengkorak Kostrad di Titigi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Bahkan Rafael Hagizimazau mengungkapkan bahwa baru kali ini ada pasukan militer Indonesia yang begitu tulus melayani masyarakat dan menyebut Pasukan Tengkorak sebagai ‘Tentara Utusan Tuhan’. 

Ternyata, sebulan pasukan Tengkorak Kostrad sebagai Tentara Utusan Tuhan telah menyebar hingga ke seluruh pelosok Intan Jaya.

"Saya sampaikan, mungkin kita di sini mempunyai keterbatasan, ada yang mungkin bisa kami bantu walaupun sedikit, mungkin nanti akan kami bantu. Apa yang dibutuhkan masyarakat, rekan-rekan butuh bisa bilang. Tidak usah malu atau takut sama saya. Mudah-mudahan apa yang kita berikan bermanfaat untuk kita semuanya." ucap Ronggolawe diikuti tepuk tangan masyarakat Kampung Titigi.

VIVA Militer: Pasukan Yonif PR 305 Tengkorak Kostrad di Titigi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Selesai memberikan sambutan, Ronggolawe mengajak masyarakat untuk berfoto bersama di halaman Gereja Katolik Pharoki Kampung Titigi. Teriakan ‘Papeda, Papua Penuh Damai’ diucapkan secara lantang para Kesatria Tengkorak dan masyarakat Titigi.

Setelah foto bersama, para Kesatria Tengkorak anak-anak Raja Aibon Kogila dari Pos Titigi kemudian berbaur dan menjadi satu bersama masyarakat. Serda Fahrizal bersama rekannya sibuk untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sambil diawasi Pak Mantri.

Beberapa prajurit TNI lainnya, mendatangi satu persatu warga, membagikan 100 paket nasi bungkus yang sengaja disiapkan untuk masyarakat yang. Sungguh pemandangan indah, yang mungkin belum pernah terjadi di Kampung Titigi sebelum Tentara Utusan Tuhan tiba.

Karena banyaknya hal lain yang harus dilaksanakan, setelah dirasa cukup, Ronggolawe dan pasukannya kemudian pamit. Kepada Kepala Suku Titigi dan Bapak Pastor, Ronggolawe menyampaikan, kegiatan pelayanan ini akan terus berlanjut, demi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat.

"Alhamdulillah lancar Komandan. Anak-anak lengkap, sehat dan aman semua. Masyarakat juga senang banget. Mereka yang minta kita sering-sering ke sana. Insya Allah, kita gass teros Komandan," lapor Ronggolawe kepada Raja Aibon Kogila sekembalinya dari kegiatan di Kampung Titigi.

Bahagia selalu saudaraku, bahagia selalu masyarakat Intan Jaya. Para Prajurit TNI AD akan selalu hadir, mengatasi kesulitan rakyat dan semaksimal mungkin berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PAPEDA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya