Satgas Pulau Terluar Marinir TNI AL Berhasil Tangkap Intel OPM di Biak Papua
- Dispenal
Biak, ViVA – Prajurit Satgas Marinir Pulau Terluar (Puter) XXVIII bersama Satgas Gabungan TNI Angkatan Darat dan Polri berhasil menangkap satu orang terduga Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di Kampung Mapia Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Biak Kolonel Marinir Jinawi Atut Waluyanto mengatakan, penangkapan terhadap satu orang anggota OPM Papua itu terjadi pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 lalu.
Menurut Danlanal Biak, penangkapan jaringan teroris OPM tersebut bermula saat prajurit Satgas Mar Puter XXVIII (Pulau Fanildo) melaksanakan bakti sosial di Kampung Mapia, Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori. Pada saat kegiatan tersebut, Satgas Marinir TNI AL mendapat laporan dari warga sekitar bahwa ada Orang Tak Dikenal (OTK) sudah satu hari bergerak mencurigakan di sekitar kampung mereka.
Dari informasi tersebut, kemudian Satgas Marinir Pengamanan Pulau Terluar TNI AL langsung bergerak cepat mendatangi dan mengintrogasi OTK yang belakangan diketahui berinisial PB.
Pada saat diinterogasi, lanjut Danlanal Biak, pemuda berinisial PB tersebut sempat berbelit-belit dan tidak mengakui bahwa dirinya adalah salah satu orang yang memiliki jaringan dengan kelompok bersenjata OPM Papua.
"Kemudian Tim Satgas Mar Pam Puter XXVIII melakukan pemeriksaan tas secara paksa. Ternyata benar saja, tim Satgas gabungan berhasil menemukan beberapa barang-barang, antara lain KTA Anggota OPM, serta baju loreng lengkap dan berkas-berkas West Papua," kata Danlanal Biak Kolonel Marinir Jinawi Atut Waluyanto saat memberikan resmi pada hari Senin, 5 Agustus 2024.
Setelah itu, tambah Danlanal Biak, terduga pelaku beserta barang bukti langsung dibawa dan diamankan menuju ke Biak dengan menggunakan Unsur KRI Kapak-625 yang dipimpin Komandan Letkol Laut (P) Rahmat Arief, yaitu Unsur KRI dibawah kendali Guskamla Koarmada III.
"Dari barang bukti yang didapatkan, menguatkan bahwa yang bersangkutan merupakan bagian dari TPN OPM khusus pada Papua Inteligent Service (PIS). Selanjutnya terduga TPN/OPM diserahkan kepada pihak Polres Supiori untuk proses dan pendalaman lebih lanjut," ujar Kolonel Mar Jinawi Atut Waluyanto.
Untuk diketahui, dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk selalu meningkatkan kewaspadaan serta merespon cepat segala bentuk tindakan yang melanggar hukum di sekitar wilayah kerjanya, serta bersinergi dengan instansi terkait dan stakeholder untuk proses penanganan lebih lanjut.
Ahli Rudal Rusia Mati Dibunuh, Pelakunya Diduga Intelijen Ukraina
Ia mengawasi modernisasi rudal Kh-59 dan Kh-69.
