Ini Daftar Jenis Mobil Esemka

Menperin Airlangga Hartarto Memperhatikan Mesin Mobil ESEMKA
Sumber :
  • Dok. Kemenperin

VIVA –  Industri otomotif Tanah Air terus menggeliat dan semakin menunjukkan daya saingnya. Hal ini dibuktikan oleh hadirnya produsen kendaraan bermotor roda empat dengan principal atau pemilik produk dari Indonesia, yakni PT Solo Manufaktur Kreasi atau SMK.

Viral Video Aksi Maling Curi Spion Mobil, Ada Cara Mencegahnya

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari keterangannya, Senin 9 September 2019, menuturkan, sebagai produsen otomotif, PT SMK telah memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) yang telah diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian untuk enam jenis kendaraan roda empat.

“Empat di antaranya, merupakan kendaraan komersial tipe pick up single cabin yang diberi nama BIMA - ESEMKA. Lalu, satu tipe penumpang double cabin yang diberi nama DIGDAYA - ESEMKA, dan satu tipe lagi kendaraan penumpang minivan dengan nama BORNEO – ESEMKA,” tutur Airlangga.

Aturan Impor Produk Elektronik Buka Peluang Industri Lokal Jadi Raja di Negeri Sendiri

Sebagai principal otomotif nasional, saat ini PT SMK telah memiliki fasilitas produksi yang siap beroperasi, antara lain lini pengecatan body, lini perakitan mobil type monocoque, type chassis, gasoline engine, diesel engine, transmisi, dan axle.

Kemudian, ada juga lini penyambungan transmisi motor diesel dan motor bensin, lini pengujian kendaraan statik atau elektronik, lini pengujian jalan, lini perbaikan kendaraan pascauji, area stock yard, show room, dan fasilitas pendukung lainnya.  

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

“Tentunya, fasilitas produksi yang telah dimiliki PT SMK sebagai produsen mobil telah membawa pada suatu tahapan yang lebih maju dan layak untuk dapat memproduksi kendaraan roda empat. Ini kabar yang menggembirakan bagi industri otomotif di Tanah Air,” ungkapnya.

Pada tahun pertama, PT SMK akan memproduksi sebanyak 3.500 unit pick up BIMA - ESEMKA dengan kapasitas produksi total sebesar 12.000 unit per tahun.

Airlangga menyebut, industri otomotif nasional saat ini telah berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor, investasi dan penyerapan tenaga kerja.

“Dari sisi produksi dan penjualan otomotif nasional, pada 2013 hingga 2018, mencapai rata-rata di atas 1,2 juta unit per tahun. Tentunya, banyak industri komponen lokal yang turut tumbuh sejalan dengan peningkatan produksi tersebut,” sebutnya.

Airlangga menegaskan, otomotif merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, sehingga Kemenperin akan terus mendorong industri otomotif Tanah Air, agar semakin berdaya saing, serta mampu berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional.

Salah satu upaya dilakukan, dengan terus memacu tumbuhnya industri komponen otomotif Tanah Air yang akan menjadi supply chain (rantai pasok) bagi industri perakitan kendaraan dalam negeri.

“Kemenperin juga terus mendorong ketersediaan bahan baku untuk industri komponen otomotif, sehingga tidak perlu impor. Kemudian, sesuai dengan prioritas Presiden, Kemenperin terus memacu peningkatan kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia) bidang otomotif melalui program IR (Industrial Revolution) 4.0 maupun program Tokuteiginou, yaitu pemagangan di Jepang,” tegasnya.

Kemenperin bertekad mendorong agar mobil Esemka dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN).

“Mobil buatan anak bangsa ini, diharapkan tidak banyak didominasi oleh komponen impor, sehingga TKDN harus menjadi prioritas mobil ESEMKA,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya