Gaikindo: Enggak Usah Hibrida atau Listrik, Euro4 Saja Dulu

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi (kiri).
Sumber :
  • Dok: Kementerian Perindustrian

VIVA.co.id – Meski penjualan produk otomotif di Indonesia terbilang besar, namun sayangnya standar emisi yang digunakan masih ketinggalan jauh dengan negara-negara maju.

Maklum, Indonesia masih menerapkan standar emisi Euro2. Alhasil, masih banyak asap kendaraan hitam pekat keluar dari kendaraan yang melintas di Tanah Air.

Padahal, di kawasan Asia Tenggara, Indonesia sudah sangat tertinggal dari negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, yang telah menggunakan standar Euro4 dan Euro5.

Lantas, kapan Indonesia akan meningkatkan standar emisi?

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, angkat bicara. Menurut dia, Gaikindo telah melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah untuk membahas standar emisi.

“Sudah kita bicarakan kemarin. Bahkan ada meeting terakhir minggu kemarin. Meeting membicarakan mengenai Euro4. Karena, mau enggak mau, kalau kita mau green teknologi, harus menggunakan Euro4,” ujar Yohannes.

Pria yang saat ini masih menjabat Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) ini juga mengaku, penerapan standar Euro4 masih terkendala urusan bahan bakar.

“Enggak usah muluk-muluk harus pakai hibrida, hidrogen atau listrik. Langkah pertama yang diperlukan dan penting adalah ke Euro4 lebih dahulu,” katanya.

GIIAS 2020 Bakal Tetap Digelar, Isuzu Masih Pikir-pikir Buat Ikutan
DFSK Glory 580

Mobil DFSK Glory 580 Berhenti Produksi di Indonesia?

Berdasarkan data Gaikindo, diketahui mobil SUV DFSK Glory 580 tak masuk daftar produksi sejak Juni 2020.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2020