- The Verge.
VIVA – Selain di Amerika Serikat, mobil listrik Tesla turut dibuat dan dirakit di China. Bahkan, kapasitas produksi di negara setempat terbilang besar dan mampu menyaingi manufaktur pusat.
Mobil Tesla buatan China bukan hanya dijual di dalam negeri, melainkan juga diekspor ke berbagai negara, terutama di kawasan Asia dan Australia. Meski lebih murah, namun ada satu negara yang secara tegas menolak produk Tesla besutan China, yakni India. Lantas, mengapa demikian?
Menteri Transportasi India, Nitin Gadkari mengatakan, pihaknya tak sudi andai warganya membeli dan menggunakan mobil Tesla buatan China. Itulah mengapa, dia meminta Tesla membangun pabriknya di India untuk melayani konsumen domestik dan dijadikan pusat ekspor baru di Asia.
"Saya sudah sampaikan ke Tesla untuk tidak menjual kendaraan listrik di India yang diimpor dari pabrik di China. Seharusnya mereka membangun pabrik listrik di India, dan juga mengekspor mobil dari India ke seluruh dunia," ujar Gadkari, dikutip VIVA Otomotif dari Times of India, Selasa 12 Oktober 2021.
Selain ada pembatasan kegiatan impor di India, pihaknya juga ingin konsumen dalam negeri bisa membeli produk Tesla dengan harga lebih terjangkau. Sebab, jika mengimpornya dari China, banderolnya tentu akan dipengaruhi biaya bea cukai yang terbilang tinggi.
"Apa pun dukungan yang Anda (Tesla) inginkan, pemerintah kami akan menyediakannya untuk Anda," kata dia.
Diketahui, pabrik Tesla di China telah memproduksi Model Y dan Model 3 untuk dikirimkan ke sejumlah negara di dunia. Kabarnya, mereka menetapkan Gigafactory Shanghai sebagai pusat ekspor kendaraan lantaran pabrik mereka di Amerika Serikat tak mampu mengakomodasi permintaan produk yang tinggi.
BYD Tak Akan Terjun ke Dunia Sepeda Motor
Produsen mobil listrik, Build Your Dreams (BYD) secara resmi memberikan konfirmasi terhadap rumor yang beredar terkait memasuki dunia manufaktur sepeda motor listrik.
