- http://belitong.wordpress.com
VIVA – Performa Yamaha Byson di pasar motor sport naked kian memburuk. Data menyebut, penjualannya ambruk, alias sepi peminat. Bagaimana tidak, sepanjang Januari 2018, motor yang menawarkan kesan 'feel big bike look' itu hanya laku dua unit.
'Kesehatannya' semakin akut, jika dibandingkan dengan penjualan pada Desember 2017, yang juga cuma terjual empat unit.
Angka-angka kecil sebenarnya sudah diperlihatkan Byson beberapa tahun belakangan. Bahkan, sepanjang 2017, motor yang diperkenalkan pertama kali pada 2010 itu hanya mampu terjual 678 unit.
Langkah Yamaha menolong kelangsungan hidup Byson, melalui pengadopsian model injeksi hingga penyegaran ringan, tak banyak membantu kondisi penjualan. Bahkan, diduga kuat semakin membuat Byson ditinggal konsumen.
"Iya kecil sekali, cuma dua unit. Kami sadari desain Byson generasi injeksi tak disukai konsumen. Padahal, memang boleh dikata Byson menawarkan desain seperti motor ber-cc gede," kata Deputy General Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Eddy Ang kepada VIVA, Rabu 21 Februari 2018.
Kendati demikian, Yamaha sejauh ini masih berniat mempertahankan Byson. Pabrikan asal Jepang itu masih terus memproduksi Byson di pabrik Yamaha di Pulogadung dengan kisaran 100 sampai 200 unit per bulan.
Lantas, bagaimana dengan stok yang terus bertambah seiring kelangsungan produksi? Yamaha mencoba mencari berbagai cara untuk tetap menjualnya. Salah satunya dengan gelaran diskon di berbagai diler resmi mereka. "Diskon itu ada tapi enggak kita atur. Diler yang menentukan, termasuk pada kode VIN 2017. Yang pasti Byson masih aman, spare part juga masih kita jual," kata Eddy.
Namun, soal berapa lama Byson bertahan dari kondisi sekarat, Eddy tak bisa menjawabnya. "Soal bagaimana Byson ke depannya, kami lihat perkembangan pasar, dinamis," lanjut dia.
