Tarif Impor Melambung, Penjual Moge Bertahan Hidup dari Servis

Harley-Davidson CVO Ultra Limited
Sumber :
  • VIVA/Dian Tami

VIVA – Belakangan pemerintah menaikkan berbagai tarif impor kendaraan mewah, termasuk motor gede dengan kapasitas besar. Akibatnya, beberapa motor mengalami lonjakan harga cukup signifikan.

Perkuat Sinergi dan Pertumbuhan Ekonomi, Bea Cukai Jalin Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Hal itu pula yang membuat daya beli terhadap motor besar jadi melemah. Seperti yang disampaikan Dealer Principal Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta, Sahat Manalu. Dia mengatakan, semakin ketat aturan pemerintah soal impor, membuat daya beli moge makin jauh menurun.

“Kami tetap mendatangkan motor sesuai kuota dan order, meski impor naik. Tapi kami tidak akan stok banyak karena daya beli menurun akibat dolar naik dan kebijakan pajak yang dibuat sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Sahat di Jakarta.

30 Unit Moge Royal Enfield Dilelang Negara dengan Harga Mulai Rp30 Jutaan

Meski daya beli moge makin menurun, diler motor besar asal Amerika Serikat tersebut menyatakan tetap bisa mempertahankan bisnisnya melalui jasa servis. Apalagi, populasi Harley di Indonesia mencapai ribuan unit.

“Tahun depan kami perbaiki kualitas servis, karena motor Harley dari 1990 sampai tahun muda ada di Indonesia jumlahnya sekitar 15 ribuan. Dengan servis saja kami harusnya bisa hidup, dan ketersediaan parts Harley-Davidson masih menyediakannya meski motor discontinue,” tuturnya.

Cek Penerapan Aturan Impor untuk PMI di Bandara Soetta, Mendag Zulhas Temukan Ini
Bea Cukai mendukung industri dalam negeri

Manfaatkan KITE, PT Sukses Komerindo Lepas Ekspor Perdana Sarung Tangan ke Australia

Manfaatkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KITE IKM) dari Bea Cukai, berhasil lepas ekspor perdana sarung tangan ke Australia.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024