6 Dampak Mengerikan Jika Motor Telat Mengganti Oli

Ilustrasi ganti oli motor
Sumber :
  • Mobil Lubricants Indonesia

VIVA – Mengganti oli motor menjadi hal wajib yang dilakukan oleh pemilik sepeda motor. Perawatan mesin seperti oli, akan memperpanjang usia mesin, termasuk mesin motor yang setiap hari digunakan.

Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Warga Usai Kedapatan Dorong Motor Curian

Oli adalah pelumas yang bekerja untuk menjaga mesin, dan melumasi mesin supaya gesekan yang terjadi antar komponen berjalan lancar.  Di sisi lain, oli juga akan bekerja menyerap panas dari gesekan antara mesin tersebut.

Setelah digunakan, kualitas oli untuk melumasi pun menurun yang disebabkan oleh gram pada mesin. Berikut dampaknya jika motor Anda, telat mengganti oli, seperti dikutip dari Suzuki Indonesia.

Royal Enfield Sewakan Motor untuk Berpetualang di Indonesia

1. Keluar Asap Putih dari Knalpot

Akibat pertama yang cukup berbahaya bagi mesin adalah blok silinder dan seher atau piston menjadi baret. Oli yang sudah lama tidak diganti, bukan hanya berkualitas buruk namun volumenya juga menurun.

Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya

Asupan oli mesin yang kurang ini akan meningkatkan gesekan yang terjadi antara piston dengan blok silinder. Akibatnya baret-baret pun akan muncul dan efeknya adalah muncul asap putih pada knalpot.

Asap putih ini disebabkan oleh masuknya oli pada bagian celah piston dan blok silinder yang baret. Bisa dikatakan kebocoran sedang terjadi dan hanya bisa diatasi dengan mengganti komponen mesin.

Ganti oli kendaraan.

Photo :
  • Istimewa

2. Mesin Motor Cepat Panas

Oli juga berperan cukup besar dalam menyerap panas yang muncul karena gesekan mesin. Overheating pada motor bisa terjadi ketika kamu sering menunda mengganti oli. Kerusakan karena panas ini akan mempengaruhi komponen kepala silinder menjadi melengkung.

Kepala silinder yang melengkung tidak bisa diperbaiki selain harus diganti. Kamu pun harus bersiap mengeluarkan banyak biaya untuk menggantinya.  

3. Penggunaan BBM yang Semakin Boros

Konsumsi bahan bakar yang semakin meningkat. Kerugian ini tentu akan membuat kantong kamu semakin jebol karena konsumsi BBM di atas normal.  Walaupun BBM yang digunakan sudah terlalu banyak, namun tidak diimbangi dengan performa kendaraan. Laju kendaraan tidak akan cepat sesuai dengan BBM yang digunakan.

4. Biaya Perawatan Jauh Lebih Mahal

Ada begitu banyak komponen yang harus diganti dimulai dari kepala silinder yang sudah melengkung. Selain itu komponen seher dan blok silinder juga akan baret karena jumlah oli dan kualitasnya menurun.

Kepala silinder adalah komponen yang pertama kali terkena imbas ketika kualitas oli buruk. Kemudian merembet ke bagian noken as dan juga pelatuk. Bayangkan saja berapa biaya yang harus kamu keluarkan untuk mengganti komponen tersebut?

5. Komponen Memiliki Usia Pendek

Kerusakan komponen tersebut akan terjadi lebih cepat dibandingkan motor yang rutin ganti oli. Padahal komponen tersebut seharusnya bisa digunakan sampai belasan hingga puluhan tahun.

6. Motor Tidak Nyaman Dikendarai

Kamu yang harus menggunakan motor setiap hari mungkin akan mendengar suara mengganggu dari arah mesin. Misalnya saja motor tidak memiliki tenaga ketika kamu harus melintasi jalanan menanjak.

Motor juga bisa mogok atau mati kapan saja, padahal kamu sedang dalam perjalanan ke kantor atau acara penting lainnya. Semua aktivitas kamu akan terganggu karena alat transportasi kesayangan mulai rewel.

Penggantian oli motor ini hanya perlu dilakukan setiap 1.500 hingga 4.000 km atau sebulan sampai dua bulan sekali. Batas toleransi yang bisa diikuti hanyalah 500 sampai 1.000 km.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya