- Dmarge
VIVA – Pesatnya perkembangan teknologi digital membuat orang lebih kreatif. Yang menjadi tren di kalangan pemotor saat ini adalah vlogging. Pengendara bisa merekam segala aktivitasnya saat melaju di atas motor.
Tak jarang, hasil rekaman unik mereka selama perjalanan diunggah melalui akun media sosial dan mengundang banyak perhatian dari para pengikutnya. Namun, aktivitas ini dinilai sangat membahayakan.
Chief Trainer dari Rifat Drive Labs, Herry Wahyudi, mengatakan, melakukan aktivitas vlogging saat berkendara bisa mengurangi tingkat konsentrasi di jalan. Sehingga, dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
"Kalau buat vlog itu konsentrasinya terbagi dua. Kamera disesuaikan dengan pandangan arah kita saat menuju ke mana saja. Atau mengomentari di jalan. Sedangkan kondisi dia (pengendara) saja tidak bisa kontrol," kata Herry di Kantor Pertamina, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.
Menurutnya, ada sejumlah trik yang bisa dilakukan para pengendara motor untuk tetap bisa melakukan kegiatan seru-seruan seperti vlogging. Syaratnya, tetap mengutamakan konsentrasi di jalan.
"Mudah, hampir sama (dengan berkendara sehari-hari). Tapi, cara komentarnya harus kita kurangi.
Saat mengemudi, kita benar-benar harus konsentrasi," ujarnya.
Sebab, kata dia, kewajiban pengendara di jalan adalah mengutamakan konsentrasi, sebagaimana tertuang di Pasal 106 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Jadi, harus tetap konsentrasi," kata dia. (ase)
