Zulkifli: Kampanye Pemilu Harus Damai Seperti Teletubbies Berpelukan

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan gandeng sejumlah tokoh agama.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dinamika masa kampanye Pemilu 2019 diwarnai dengan rentetan peristiwa yang menyedot perhatian publik. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan Pemilu 2019 yang digelar serentak harus menjadi contoh kompetisi positif.

Ketum PAN Zulhas Bantah Ketemu Jokowi Bahas Reshuffle Kabinet

Bagi Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu Pemilu 2019 diharapkan menjadi momentum persatuan bangsa.

"Kita wujudkan pemilu yang bersahabat atau friendly competition. Ini kompetisi sesama anak bangsa. Pilihan boleh beda, Tapi, merah putih kita tetap sama," kata Zulkifli saat acara deklarasi Perlindungan Hutan oleh tokoh agama seperti disampaikan dalam keterangan resminya, Jumat, 26 Oktober 2018.

PAN Putuskan Setuju Pemilu 2024 Ditunda

Zulkifli berkomitmen mendukung pencapaian pemilu berjalan damai. Ia menyebut caranya seperti dengan menggandeng tokoh agama. Bagi dia, dengan merangkul tokoh agama, masyarakat bisa melihat pentingnya persatuan.

"Bersama tokoh tokoh agama, kita jaga pemilu jangan sampai bangsa terpecah belah. Kampanyenya pun kampanye harus damai saling berpelukan seperti Teletubbies itu," sebut Zulkifli.

Zulkifli Hasan soal Minyak Goreng: Presiden Sudah Dua Kali Perintah

Kemudian, ia juga menyinggung Pemilihan Presiden yang masuk rangkaian Pemilu 2019. Kata dia, dengan saat ini yang sudah memasuki tahapan kampanye seharusnya diisi dengan adu konsep dan visi misi. Bukan justru sebaliknya yang ada saling hujat.

"Pilpres fokus sebagai ajang adu ide dan gagasan. Hindari isu SARA, kebencian dan saling menghujat," tuturnya.

Lalu, dalam kesempatan itu, Zulkifli juga mengapresiasi dukungan dari para tokoh agama dan elemen masyarakat. Hadir dalam deklarasi ini antara lain Din Syamsuddin serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN). Selain itu, ada perwakilan PBNU dan Muhammadiyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya