Utang BUMN Capai Rp5 Ribu Triliun, Sandi: Mengkhawatirkan

Calon wakil presiden Sandiaga Uno saat tiba di Bandara Sibolga, Sumatera Utara.
Sumber :
  • Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno menilai, utang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang saat ini telah mencapai Rp5.271 triliun per September 2018, sebagai hal yang sangat mengkhawatirkan. Sebab, hal itu yang menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap gejolak perekonomian global saat ini.

Tepis Anggapan BUMN Banyak Utang, Ini Penjelasan Erick Thohir

"Ini utang sektor publik sudah di atas 60 persen. Sekarang ditambah utang BUMN it's worry. Kita mestinya konsern, mestinya khawatir," kata dia di Jakarta, Rabu 12 Desember 2018.

Menurut dia, tingkat utang tersebut tidak lagi dapat dikatakan dalam batas yang wajar. Lantaran, tingkat utang korporasi pelat merah yang sangat tinggi itu dapat mengikis stabilitas perusahaan BUMN. Yang semestinya dapat dijaga pemerintah dengan baik dan tidak perlu dibebani dengan target-target politik pemerintahan tertentu.

Rasio Utang BUMN 35 Persen, Erick Thohir Dorong Terus Mengecil

"Jika penghasilan suatu bangsa itu stagnan tapi pengeluarannya terus meningkat, ya akhirnya cenderung utangnya bertambah," ungkap dia.

Karena itu dia menegaskan, bila nantinya dia mendampingi Prabowo Subianto dapat memenangkan pemilihan umum sebagai presiden maupun wakil presiden di 2019, BUMN tidak lagi akan dijadikan alat pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya.

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$409,5 Miliar, BI Ungkap Penyebabnya

"Saya yakin Insya Allah kalau Prabowo-Sandi dapat amanah dari Allah, kami akan jaga BUMN ini bukan alatnya Prabowo-Sandi. ini lebih besar dari Prabowo Sandi, tegasnya.

"Ini BUMN untuk pastikan Indonesia adil makmur. Kuncinya adalah BUMN ini kalau BUMN bisa kita gerakan tidak akan bebani APBN. Utangnya enggak membludak," tambah dia.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata.

Kemenkeu Tegaskan Utang BUMN Karya Tidak Dibayar APBN

Kemenkeu memastikan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan digunakan untuk membantu membayar utang BUMN Karya.

img_title
VIVA.co.id
14 Agustus 2023