- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Sebulan jelang pemilihan presiden 2019, lembaga survei kembali merilis hasil surveinya. Begitu juga dengan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dalam hasil surveinya, Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, mengatakan, elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul dibanding Prabowo Subianto-Sandi Salahuddin Uno.
"Dua pasangan calon yang dipilih sebagai presiden dan wakil presiden bila Pemilihan Presiden diadakan sekarang? Jokowi-Ma'ruf 57,6 persen, Prabowo-Sandi 31,8 persen, yang tidak tahu atau rahasia 10,6 persen," kata Djayadi di Jakarta Pusat, Minggu 17 Maret 2019.
Djayadi menjelaskan, dari hasil temuannya, tren dukungan dalam simulasi dua pasangan calon untuk Ma'ruf Amin cenderung meningkat. Sementara Prabowo-Sandi tidak banyak berubah, cenderung sedikit menurun.
Menurutnya, kalau dilihat dalam kurun waktu sejak penetapan paslon, Jokowi-Ma'ruf awalnya sudah menyentuh angka 60 persen. Tapi tiga bulan kemudian turun menjadi 55 persen. Sekitar tiga bulan kemudian Jokowi-Ma'ruf kembali menguat ke angka sekitar 58 persen.
"Lepas dari fluktuasi itu, gap antara pasangan 01 dan 02 selalu 20 persen, atau lebih tinggi. Pada September gap itu 30 persen, kemudian mengecil pada Desember menjadi 20 persen. Kembali naik pada Januari menjadi 23 persen dan Februari menjadi 26 persen," ucapnya.
Djayadi juga menuturkan, untuk popularitas calon SMRC menanyakan kepada responden, apakah tahu atau pernah dengar nama-nama tokoh berikut? Jika tahu atau pernah dengar, apakah suka? Hasilnya mayoritas responden mengenal dan menyukai Jokowi.
"Jokowi 100 persen tahu, suka 86 persen, Prabowo 97 persen tahu, suka 74 persen, Ma'ruf Amin 87 persen tahu, 80 persen suka, Sandiaga Uno 87 persen tahu, 78 persen suka," ucapnya.
Survei ini dilakukan 24 Februari sampai 5 Maret 2019. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.
Dipilih secara random multistage random sampling terhadap 2.820 responden. Respons rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) pada survei Februari-Maret ini sebesar 2.479 atau 88 persen. Sebanyak 2.479 responden ini yang dianalisis.
Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut +/- 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
