Survei: Jokowi Unggul di Malang meski Petahana Dinilai Kurang Tegas

Direktur Lembaga Adiwangsa, Mahatva Yoga, dalam pemaparan hasil surveinya di Malang, Jawa Timur, Selasa malam, 6 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Lembaga Riset Adiwangsa merilis hasil survei mereka tentang elektabilitas dua pasangan calon presiden dan wakil presiden khusus di kawasan Malang Raya, Jawa Timur, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Anies Tak Mau Berandai-andai Jadi Menteri Prabowo: Emangnya Ditawarin

Hasil riset lembaga itu menempatkan pasangan calon nomor 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul 55.70 persen dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memperoleh 35 persen suara.

Menurut Direktur Lembaga Adiwangsa, Mahatva Yoga, keunggulan Jokowi karena sang petahana telah populer di masyarakat. Jokowi, katanya, hanya kalah pada penilaian tentang aspek ketegasan calon presiden, sementara Prabowo dinilai lebih tegas daripada rivalnya.

PKS soal Pertemuan dengan Prabowo: Sudah Dialog Tinggal Diatur Jadwal

"02 (Prabowo-Sandiaga) untuk representatif ketegasannya lebih tinggi dari pasangan 01. Kemudian 100 persen responden mengaku tahu dengan Jokowi-Ma'ruf, sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 97 persen. Dan terakhir paslon 01 disukai 85 persen responden, sedangkan paslon 02 disukai 72 persen responden," kata Yoga dalam pemaparan hasil surveinya di Malang, Selasa malam, 6 Maret 2019.

Survei itu, kata Yoga, diselenggarakan sejak November 2018 hingga Februari 2019. Dia mengklaim tingkat akurasi atau kepercayaan hasil survei itu mencapai 95 persen dan tingkat kekeliruannya (margin of error) 4.8 persen.

Hasto Sebut Banyak Pengurus PDIP Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Metode pengumpulan datanya adalah responden terpilih yang diwawancarai secara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei dilakukan untuk mengetahui pilihan warga terhadap calon dan partai politik.

"Ada tiga faktor yang dilihat, yakni faktor keterkenalan, kesukaan dan keterpilihan. Para responden ini kita lihat persepsi terhadap kandidat, latar belakangnya, demografi pemilih hingga kita lihat kelompok mana saja yang memilih," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, hasil survei menunjukkan masyarakat tidak melihat partai politik mana yang mendukung Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi. Masyarakat memilih dengan pertimbangan figur masing-masing calon presiden dan wakil presiden.

"Jadi, partai tidak berpengaruh meski beberapa waktu lalu tiga kepala daerah di Malang Raya tersandung kasus korupsi oleh KPK," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya