BPN Sindir LSI Denny JA: Membangun Opini Atas Nama Survei

Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) heran dengan hasil Lembaga Survei Indonesia Denny JA yang merilis hasil terbaru terkait keterpilihan persaingan dua pasangan di Pilpres 2019. Kubu BPN menyindir LSI Denny JA bukan lagi hasil survei, namun sudah seperti opini.

Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan banyak lembaga survei yang menjagokan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017, namun hasilnya berbeda.

"Survei itu kan sesuatu kemungkinan, belajarlah dari Pilkada DKI. Ini sudah seperti bukan hasil survei lagi, membangun opini atas nama survei," kata Ferry di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2019.

Dengan hasil survei yang berlainan dengan fakta maka menurutnya hal tersebut bisa merusak kredibilitas lembaga survei tersebut. Ia mengingatkan faktor trust dari publik menjadi rujukan yang penting.

"Itu yang menurut saya bisa merusak kredibilitas lembaga survei itu. Hal itu juga yang saya sayangkan. Soal trust itu menjadi penting, Kalau saya melihatnya justru yang cemas itu yang LSI, dari segi apa pun survei menggambarkan potret dari jumlah responden," ujarnya.

Baca: Survei LSI: Jokowi Masih Unggul Dobel Digit dari Prabowo

Dalam survei LSI Denny JA, Jokowi-Maruf Amin menang dari rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Survei itu menggunakan batasan antara. Duet Jokowi-Ma'ruf menang dengan keunggulan 56,8 persen sampai 63,2 persen. Sementara, Prabowo-Sandi 36,8 persen sampai 43,2 persen.

"Dengan pilpres tersisa, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dua digit. Kalau diambil batas bawah, ini juga masih selisih double digit," ujar peneliti LSI, Ardian Sopa, dalam pemaparan hasil surveinya bertajuk 'Jokowi Diambang 2 Periode?' di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun Jakarta Timur, Selasa, 2 April 2019. (ase)

Denny JA: Lacak Jejak Digital Cara Mudah Nilai Kredibilitas Lembaga Survei
Denny JA

Denny JA: Saatnya Jalankan Politik Move On Usai Putusan MK

Pendiri lembaga survei LSI dan konsultan politik Denny JA mengungkapkan ada tiga alasan mengapa harus menjalankan politik move on usai putusan MK.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024