Prabowo Targetkan Menang atas Jokowi dengan Selisih 25 Persen

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengingatkan kepada seluruh pendukungnya agar benar-benar mengatasi niat kecurangan di Pilpres 2019. Ia menargetkan harus bisa menang dengan selisih di atas 25 persen.

Tanggapi Ide Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Hasto Bilang PDIP Punya Tradisi 'Klub Kerakyatan'

"Beberapa hari lagi kita harus benar-benar turun dan atasi niat-niat kecurangan. Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Kita harus menang dengan selisih di atas 25 persen, karena potensi dicuri sekian belas persen," kata Prabowo dalam acara deklarasi Gerak Indonesia di Balai Kartini, Jumat, 5 April 2019.

Menurut dia, dengan kondisi negara saat ini, ia enggan menyalahkan siapapun. Prabowo tidak ingin Indonesia menjadi negara yang bodoh, di mana kekayaan alam sendiri diambil asing.

Tanggapi Isu Prabowo Bakal Punya 40 Menteri, Ganjar Ingatkan Buruknya "Politik Akomodasi"

"Saya katakan ini kesalahan kita semua. Tapi kita bersama koreksi diri. Masa kita mau jadi bangsa yang bodoh. Bangsa yang izinkan kekayaan alamnya sendiri diambil asing, itu adalah bangsa yang bodoh," ujarnya.

Dia menyindir peran cendekiawan dengan gelar akademisi yang tak bisa kritis dengan kondisi sekarang.

Anies Beri Tanggapan Begini atas Pernyataan Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic'

"Untuk apa cendekiawan kalau tidak bisa melihat kegelisahan. Untuk apa gelar dan saya malu punya gelar kalau saya tidak bisa membela rakyatnya sendiri," sebutnya.

"Kekuasaan tidak akan bertahan 1.000 tahun, tidak ada kekuatan yang mampu menahan ketika rakyat sudah mulai sadar," kata eks Pangkostrad ABRI itu.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat

Kalau PDIP takluk, berhasil dirangkul, dapat dipastikan pemerintahan Prabowo tanpa oposisi, tentu alarm bahaya untuk demokrasi, kata pendiri Haidar Alwi Institute.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024