Dua Pemuda di Sampang Bawa Kabur Kotak Suara

Mobil yang digunakan pelaku melarikan kotak suara
Sumber :

VIVA – Bentrokan dua kelompok massa di Desa Tapaan Tengah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Rabu, 17 April 2019, membuat pelaksanaan pemungutan suara di kecamatan tersebut sempat mencekam. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Namun di kecamatan lain, Robatal, insiden sedikit lucu terjadi ketika dua pemuda melarikan kotak suara tanpa alasan. 

Ketua Badan Pengawas Pemilu Sampang, Insiatun, menjelaskan, peristiwa kotak suara dibawa lari itu terjadi di Tempat Pemungutan Suara atau TPS 13 Desa Bapelle, Kecamatan Robatal, sekira pukul 10.00 WIB. Dua warga setempat berinisial M dan Y mendatangi TPS dengan membawa senjata tajam. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Tanpa alasan jelas, keduanya kemudian membawa kotak suara untuk DPRD dan memasukkannya ke dalam sebuah mobil Suzuki Ertiga. Kotak suara tersebut sudah terisi surat suara hasil coblosan pemilih. Padahal, kata Insiatun, TPS masih ramai dan tengah berlangsung pemungutan suara. 

"Orang-orang enggak berani," katanya dihubungi VIVA pada Rabu malam. 

TPN Ganjar-Mahfud Ngadu ke Megawati soal Dugaan Kecurangan Pemilu di Madura

Dengan menggunakan mobil Ertiga itu, keduanya kemudian melarikan kotak suara tersebut. Namun berhasil dihentikan oleh anggota Kepolisian setempat di depan kantor kecamatan. "Sampai di depan kantor kecamatan anggota Polsek Robatal memecahkan kaca mobil itu dan kotak suaranya ada di dalam," ujarnya. 

Insiatun mengaku tidak mengetahui alasan M dan Y membawa lari kotak suara tersebut. Dia juga tidak mengetahui apakah keduanya tim sukses calon legislatif tertentu. Oleh polisi, M dan Y diamankan dan kini masih menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Sampang. "Sekarang ada di Polres pelaku," ucap alumnus IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya itu. 

Sementara untuk kasus bentrok dua kelompok massa di Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Insiatun menerangkan bahwa kejadian itu berhubungan dengan dua calon legislatif. Masing-masing kelompok merupakan tim sukses caleg berbeda. 

"Mandatnya satu calon diambil, akhirnya calon itu tidak terima," katanya. 

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengatakan lima orang diamankan dalam bentrokan tersebut. Dari dua senjata api yang digunakan salah satu kelompok, baru senpi yang berhasil diamankan. Satu orang mengalami luka tembak di bagian tangan kiri dan kaki dalam insiden tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya