Tujuh KPPS Sumsel Meninggal Dunia, Salah Satunya Ditubruk Babi Hutan

Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Jumlah petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS yang meninggal dunia di Sumatera Selatan kembali bertambah. Hingga hari ini, total sudah ada tujuh petugas yang meninggal usai penyelenggaraan pemilu di wilayah itu.

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

"Sampai hari ini, total ada tujuh yang meninggal. Ada yang dari OKU (Ogan Komering Ulu), OKI (Ogan Komering Ilir), Banyuasin, Musi Banyuasin dan Palembang," ungkap Ketua KPU Sumatera Selatan, Kelly Mariana, Selasa 23 April 2019.

Dari laporan yang diterima KPU Sumatera Selatan, tujuh petugas tersebut antara lain ialah Fahrul (50), petugas di TPS 2 Kabupaten OKU, Tutik Hidayati (42), petugas KPPS Desa Suka Mulya OKI dan Syarifudin (39), anggota KPPS 06 Desa Anyar Kecamatan BP Bangsaraja OKU Timur (OKUT).

40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan

Selanjutnya, Yanto (30), anggota PPS Desa Tanjung Dalam Kecamatan Keluang Musi Banyuasin, Untung Imansyah, anggota PPS di TPS 14 di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin, Midy Gusti, Ketua KPPS Desa Gunung Batu OKUT dan Slamet Riyadi, KPPS Kota Palembang.

Menurut Komisioner KPU Sumatera Selatan, Hepriyadi, mayoritas petugas KPPS yang meninggal tersebut akibat terlalu lelah dan mengalami sakit usai melakukan pemungutan suara. Namun, tidak semuanya karena faktor tersebut.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Satu orang anggota PPS di Musi Banyuasin meninggal, karena kecelakaan usai ditubruk babi hutan. Kejadian tersebut dialami pada 18 April 2019, atau sehari setelah pemungutan suara pemilu.

Di mana saat itu, Yanto (30) baru selesai mengantarkan surat suara ke PPK. Saat hendak pulang usai mengantar surat suara, Yanto yang pulang melewati jalan desa dan tiba-tiba kendaraan roda dua miliknya ditabrak babi hutan.

"Jalan desa itu memang ada di kawasan hutan. Usai ditabrak, Yanto pun dibawa warga lain yang kebetulan melintas ke fasilitas kesehatan terdekat. Di perjalanan menuju ke sana, Yanto meninggal dunia," kata Hepriadi.

Dia memastikan, pihaknya sudah mengajukan kepada KPU RI agar para pahlawan Pemilu yang meninggal di Sumatera Selatan, bisa mendapat bantuan santunan. Dia pun meminta kepada petugas pemilu yang masih melakukan tugasnya dapat menyediakan waktu untuk beristirahat.

"Jaga kondisi kesehatan masing-masing, agar jumlah petugas PPS yang meninggal tidak bertambah," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya