Petugas Pemilu di Bogor Meninggal Usai Terpaksa Begadang sampai Pagi

Rumah duka Anwar Sofyan, Ketua KPPS yang meninggal dunia saat bertugas, di Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 23 April 2019.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Anwar Sofyan (62 tahun) Ketua KPPS di TPS 74, RT 03 RW 13, Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia akibat kelelahan saat bertugas. Menurut keluarga, Anwar kerap begadang hingga dini hari untuk menghitung surat suara.

Pengangguran RI Turun karena Ada Rekrutmen PPPK hingga Petugas KPPS Pemilu

Kakak kandung korban, Parlindungan Harahap, mengatakan bahwa adiknya tidak memiliki riwayat penyakit. Namun setelah begadang menjadi panitia pemungutan suara Anwar kerap mengeluhkan sesak napas.

"Tadi malam dia masuk angin, sesak napas, [lalu] dibawa ke dokter. Setelah pulang dari TPS, dia capai, maklum kerja sampai pagi," katanya kepada wartawan di rumah duka, Jalan Balimbing, Kelurahan Tegal Gundil, pada Selasa, 23 April 2019.

Ketua KPU Minta Maaf kepada KPPS karena Negara Belum Mampu Belikan HP

Menurut Harahap, aktivitas adiknya semenjak menjadi panitia pemilu sering pulang ke rumah hingga dini hari menjelang subuh. Beberapa hari belakangan Anwar mengeluhkan masuk angin.

Sebenarnya, kata Harahap, adiknya sering menjadi petugas KPPS, tetapi baru pemilu kali ini tugasnya tampak berlebihan sehingga kesehatannya dikorbankan. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

Tahapan Pilkada Jakarta 2024: Pendaftaran Paslon Dibuka 27 Agustus

Ketua KPU Kota Bogor Samsudin menjelaskan, sampai hari ini dua orang petugas KPPS meninggal dunia, enam orang sakit dan empat di antara mereka masih dirawat di rumah sakit. Sebagian di antara mereka juga ada yang kecelakaan lalu lintas akibat kelelahan dan kurang istirahat.

"Penyebabnya jatuh dari motor karena ngantuk, patah tulang, ada yang dirawat di rumah. Kami ketika terima laporan langsung ke TKP dan rumah sakit. Duka kami sampaikan, bantuan semampu kami, kemudian pendataan kami laporkan KPU provinsi dan pusat," katanya.

KPU Kota Bogor berkoordinasi dengan para peserta pemilu di kota itu agar rekapitulasi suara di kecamatan tidak sampai larut malam. Diusahakan paling malam sampai pukul enam petang, agar para petugas masih cukup waktu untuk beristirahat karena masa rekapitulasi masih panjang, sampai 4 Mei.

KPU kini menyiagakan petugas pelayanan kesehatan di Puskesmas. Disiagakan pula enam ambulan dan petugas kesehatan di enam lokasi rapat pleno. Ketika ada petugas yang menurun kesehatannya dapat langsung ditangani oleh tim medis atau dirujuk ke rumah sakit. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya