AHY Mengaku Sudah Beri Masukan Pada Prabowo

Agus Harimurti Yudhoyono
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA –  Komandan Komando Tugas Bersama atau Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengaku sudah memberikan masukan sejak awal kepada Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk menunggu perhitungan suara resmi Pilpres 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum. 

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

Hal itu disampaikan AHY, menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang menolak hasil perhitungan KPU. 

"Sudah sudah kami sampaikan sejak awal. Partai Demokrat itu insya Allah akan terus menjaga komitmen dan juga jati diri kami sebagai partai yang benar-benar insya Allah akan menggunakan cara-cara yang konstitusional, termasuk dalam kompetisi politik," kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 15 Mei 2019. 

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

Putra Presiden RI Ke-6 itu mengatakan, Partai Demokrat menjunjung tinggi norma dan etika dalam berpoliik dan berdemokrasi. Bahkan, pihaknya juga mencegah keterlibatan kader-kader partai untuk melakukan segala bentuk tindakan yang inkonstitusional.

"Atau, keluar dari garis hukum peraturan perundang-undangan yang berlaku di negeri kita," ujar dia. 

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

Ia menegaskan, pihaknya sejak awal, tepatnya pada 17 April 2019 setelah pemilu, menyatakan bahwa Partai Demokrat memberikan ruang kepada proses perhitungan suara secara resmi oleh KPU. 

"Kita harus hormati proses itu. Tentunya, dengan catatan bahwa kita semua sebagai warga negara pemilik suara memiliki hak, termasuk kewajiban untuk mengawasi proses penghitungan tersebut," kata dia. 

Jika ditemukan adanya kejanggalan atau  kecurangan, lanjut dia, hal itu bisa dilaporkan dengan cara-cara yang konstitusional. "Ada jalur hukum yang tersedia dan ini Tentunya, berlaku untuk semua," ucap dia. 

Menurut AHY, pemilu memang selalu penuh dengan dinamika dan permasalahan. Ada pihak yang menerima hasilnya dan ada pula yang tidak terima. 

"Apapun referensinya, apakah quick count, real count atau apa pun parameter lainnya. Tetapi, sekali lagi kita juga tetap punya masih ada sampai dengan tanggal 22 Mei nanti. Mudah-mudahan proses rekapitulasi suara ini dengan baik terbuka transparan akuntabel jujur dan juga demokratis," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya