Debat Pilkada Medan, Akhyar Janji Bangun Hutan di Tengah Kota
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Kota Medan merupakan kota metropolitan dengan dihiasi bangunan pencangkar langit. Dengan kondisi ini, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Nomor Urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi berkomitmen menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota terbesar nomor tiga di Indonesia ini.
"Alhamdulillah, sampai saat ini banyak masyarakat Kota Medan menikmati taman di Kota Medan, bercengkrama dan berkeluarga. Artinya taman-taman di Kota Medan sudah banyak dinikmati oleh masyarakat," ungkap Akhyar dalam debat putaran kedua Pilkada Medan di Hotel Grand Mercure Medan, Sabtu malam, 21 November 2020.
Akhyar menjelaskan akan mengembangkan beberapa lahan dan membeli sejumlah lahan kosong di Kota Medan, dan mengubah menjadi ruang terbuka hijau. Selain itu, Akhyar juga akan menyiapkan peraturan tentang taman gantung atau taman atap.
Baca juga: Terima Kapolda Jatim Baru, Khofifah Yakin Irjen Nico Cepat Adaptasi
"Insya Allah, kami akan membuat peraturan taman atap atau taman gantung. Kita memiliki banyak ruko di Kota Medan, gedung bertingkat tinggi, yang ini kita harus mengkompensasinya menjadi ruang terbuka hijau di atas. Ini juga fungsinya menjadi penahan air dalam penanggulangan banjir," sebut Akhyar.
Selain menambah ruang terbuka hijau, taman gantung juga, sambung Akhyar, berfungsi menambah ketahanan pangan Kota Medan, sebagai penyerap polutan dan juga sebagai pengendali oksigen.
Sementara itu, Salman Alfarisi mengatakan Kota Medan di bawah kepemimpinan mereka nantinya akan fokus untuk terus menambah ruang terbuka hijau.
"Kita juga akan membuat hutan di tengah-tengah kota, sehingga udara semakin baik dan suasana semakin nyaman dan membahagiakan," kata Salman.
Debat kedua dengan tema '?Peningkatan Pelayanan Publik dan Menjawab Persoalan Daerah'. Diikuti pasangan calon nomor urut 2, Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman.
Ridha-Rani Gugat Hasil Pilwalkot Medan ke MK, Rico Sang Walkot Terpilih Bilang Begini
Prof Ridha Dharmajaya-Abdul Rani dalam gugatannya ingin MK memutuskan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh TPS Kota Medan
