PDIP Jawa Timur Akui Kurang Bersemangat Kampanye Virtual dalam Pilkada

Sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Untuk menggaet pemilih dalam pilkada serentak di Jawa Timur, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memaksimalkan model kampanye digital. Kampanye dengan model tatap muka dibatasi karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sekretaris PDIP Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengatakan kampanye digital sudah sesuai arahan dari Komisi Pemilihan Umum. Kampanye digital menjadi tantangan mereka, sebab selama ini PDIP dikenal sebagai partai yang selalu mengundang massa besar saat berkampanye.

"Model virtual kampanye digital itu akan kita maksimalkan. Tantangannya: biasanya kita hore-hore, jadi kurang bersemangat. Tetapi kita berusaha secara virtual memanfaatkan teknologi," kata Sri Untari di Malang, Rabu, 7 Oktober 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca: Partai Besutan Fahri Hamzah Ingatkan Potensi Bahaya Pilkada Surabaya

PDIP telah membuat peta daerah-daerah mana saja yang bisa kampanye virtual dan yang mengharuskan bertatap muka. Sebab tidak semua daerah bisa dijangkau secara digital. Sri menyebut, untuk bertatap muka tidak harus langsung pasangan calon tetapi bisa oleh tim sukses partai.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Daerah yang sulit dijangkau kita tetap lakukan tatap muka. Yang harus tatap muka kan tidak harus paslon, ada tim sukses. Kami sudah bentuk tim sukses sampai ke desa. Jadi yang tidak menguasai digital tetap disapa dengan tatap muka," ujarnya.

Dalam Pilkada serentak di Jawa Timur ada 13 daerah yang menjadi prioritas pemenangan dari total 19 daerah yang melangsungkan Pilkada. Dari segi biaya kampanye model virtual dianggap lebih murah ketimbang kampanye akbar dengan mendatangkan massa. (ren)

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024