VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mulai menyortir dan melipat 211.125 lembar surat suara, untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng.
"KPU Donggala diberi target sortir dan lipat sampai tanggal 27 November," ucap Ketua KPU Kabupaten Donggala, M Unggul, di Donggala, Rabu, terkait dengan kesiapan KPU menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 9 Desember 2020.
M Unggul mengemukakan pelipatan dan penyortiran surat suara, mulai dilakukan sejak Selasa (24/11). Ditargetkan pada tanggal 26 November, penyortiran dan pelipatan surat suara selesai dilakukan.
"Kami optimis penyortiran surat suara ini selesai tiga hari," ungkap Unggul.
Dia mengutarakan, KPU Donggala melibatkan 50 orang tenaga, terdiri dari masyarakat, mahasiswa, penyelenggara ad hock dan staf KPU Donggala.
Pada awal penyortiran, yakni pada tanggal 24 November, Kapolres Donggala meninjau langsung kegiatan tersebut, yang salah satu tujuannya untuk memastikan ketersediaan logistik pelaksanaan pemungutan suara.
"Pelaksanaan sortir dan lipat dilaksanakan dengan menerapkan protokler kesehatan pencegahan COVID-19," sebutnya.
Berkaitan dengan ketersediaan surat suara itu, menurut dia, tanggal 27 November 2020, pihaknya akan melakukan klaim kerusakan dan kekurangan surat suara ke penyedia.
Selain surat suara, kata dia, kotak surat suara sebanyak 677 juga telah tersedia di gudang logistik.
Keseluruhan logistik akan disalurkan kepada 677 tempat pemungutan suara (TPS), di 167 desa/kelurahan, 16 kecamatan se-Kabupaten Donggala.
Distribusi logistik dibagi dalam dua tahap, kata dia, tahap pertama dilaksanakan pada 4 Desember 2020 yang diprioritaskan bagi wilayah/kecamatan yang jauh dan terpencil.
"Kurang lebih ada enam kecamatan yang diprioritaskan untuk tahap pertama, yaitu Balaesang Tanjung, Balaesang, Pinembani, Sojol Utara, Sojol dan Dampelas," ungkap M Unggul.
Tahap kedua, katanya, dilaksanakan pada 5 Desember, untuk wilayah-wilayah yang dianggap dekat dan mudah dijangkau oleh tim distribusi.
KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024
Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, jumlah surat suara Pilkada 2024 lebih sedikit daripada Pemilu 2024.
