PILWAKOT

Bukan Konflik, Ini yang Dikhawatirkan Pangdam di Pilkada Depok

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan pihaknya telah menyiapkan ratusan personil untuk membantu Polri mengamankan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok.

Ketua KPU Sebut Rekapitulasi Pilgub 2024 Sudah 98,72 Persen

"Tentunya pasukan yang disiapkan ada 400 personil dan di-backup oleh satuan dari Makodam kurang lebih dua SSK (satuan setingkat kompi) untuk membackup Polri yang bertugas di Depok," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Markas Kodim 0508/Depok, pada Selasa 29 September 2020.

Baca: Sah, Pilkada Depok Hadirkan Duel Petahana

Di Depan Prabowo, Bahlil Sebut Pilkada 2024 Rasa Pilkades

Dudung mengaku pihaknya juga telah melakukan pemetaan terkait daerah rawan konflik. "Ya sementara laporan dari Dandim, sementara belum ada daerah rawan," ujarnya

Ia menyebut hal yang saat ini lebih dikhawatirkan justru bukan hanya konflik politik, namun penyebaran COVID-19 yang berpotensi menimbulkan adanya klaster baru pada saat masa kampanye.

Daftar 15 Pasangan Calon Kepala Daerah di Jatim Ajukan Sengketa Pilkada ke MK

"Tapi dengan penekanan dari pemerintah, saya yakin para paslon (pasangan calon) sudah mengantisipasi, sudah memahami pada saat nanti melaksanakan kampanye," ujar Mayjen Dudung.

Lebih lanjut Dudung mengungkapkan setiap tiga hari pihaknya akan melakukan evaluasi pelaksanaan pengamanan Pilkada. Selain memeriksa kesiapan jajarannya terkait Pilkada dan penanganan COVID, dalam kesempatan ini Pangdam juga menyempatkan diri meninjau kesiapan anggotanya dalam mengantisipasi banjir.  

"Iya, hari ini saya juga mengecek kegiatan kesiapan di BWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane) untuk realisasi penanganan Kali Ciliwung untuk mengantisipasi kemungkinan bahaya banjir. Itu saja," ungkapnya.

Untuk diketahui, data kasus COVID-19 di Kota Depok kembali bertambah pada hari ini. Berdasarkan situs resmi pemerintah setempat, jumlah kasus positif sampai saat ini telah mencapai 4.239 orang, sembuh 2.832 orang dan meninggal dunia mencapai 132 orang.

Sedangkan data kemarin, jumlah kasus positif 4.109 orang, sembuh 2.768 orang dan meninggal dunia 131 orang. Itu artinya telah terjadi peningkatan kasus postif sebanyak 130 orang, sembuh 64 orang dan meninggal dunia satu orang, dalam waktu satu hari. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya