Babak Baru Registrasi Kartu Prabayar

Registrasi pelanggan seluler prabayar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Para pedagang seluler mengklaim sangat dirugikan dengan kebijakan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) dibatasi hanya untuk meregistrasi tiga nomor kartu prabayar. Kebijakan itu disebut dapat menghantam langsung mata rantai pendapatan para pedagang di masa depan. 

Registrasi Prabayar Pakai Data Biometrik, Beban Trafik Ada di Dukcapil

Kegelisahan itu merupakan salah satu yang mendasari digelarnya aksi turun ke jalan yang dilakukan Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) di 25 kota besar secara bersamaan pada 2 April 2018. Dan puncaknya digelar di depan Istana Negara. 

KNCI pun menjabarkan kerugian-kerugian yang bakal diderita pelaku usaha dan juga masyarakat jika satu NIK hanya dibatasi hanya tiga nomor kartu SIM. Bahkan jumlah kerugiannya fantastis, diasumsikan hingga setengah triliun rupiah. 

BRTI: Dukcapil Kemendagri Kewalahan Layani Registrasi Prabayar

Baca juga: Pembatasan Kartu, Pedagang Pulsa Bisa Rugi Setengah Triliun

Tidak hanya itu, jutaan jiwa pekerja di bidang usaha ini bisa berisiko menganggur karena kehilangan sumber penghidupannya. Sementara itu, masyarakat dinilai terbebani dengan layanan internet yang menjadi makin mahal. 

Pengamat Nilai Registrasi Prabayar Pakai Face Recognition Berlebihan

Meski demikian, Ketua KNCI, Qutni Tysari menegaskan, pihaknya mendukung secara penuh registrasi kartu perdana sesuai dengan identitas yang diatur dalam Permenkominfo Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Permenkominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

"Bahkan pada awal 2016, KNCI yang mengusulkan kepada BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) agar dilakukan sinkronisasi data registrasi dengan database kependudukan," ungkap Qutni dikutip dari keterangan resminya, Senin 2 April 2018. 

Pelanggan di sebuah konter seluler

Ilustrasi paket data

Gurihnya Bisnis Paket Data

Bisnis kartu perdana khususnya untuk paket internet diakui memang menguntungkan para pedagang pulsa dan seluler. Keuntungan yang didapatkan lebih besar dari penjualan aksesori dan ponsel. 

Nasirullah Guntur Surendra, ketua KNCI Semarang mengungkapkan, pihaknya keukeuh meminta pemerintah tidak membatasi NIK hanya untuk tiga kartu SIM. Karena masyarakat bisa mendapatkan harga yang murah untuk paket internet dengan kartu SIM baru. 

"Paket internet ini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat," ujarnya kepada VIVA, Senin 2 April 2018. 

Baca juga: Pembatasan Kartu SIM, Harga Pulsa Internet Jadi Mahal 

Dia pun mengungkapkan, pendapatan terbesar dari konter pulsa dan seluler adalah penjualan kartu perdana internetan. Sebab, perputaran uangnya cepat di masyarakat.

"Kalau aksesori kan lama mas perputarannya, sedangkan paket internet cepat sekali. Di konter kecil saja bisa 50 kartu SIM per hari," tuturnya.   

Mengenai keamanan penggunaan kartu, dia pun mengungkapkan, KNCI pun sudah menyerahkan konsep sistem registrasi di konter kepada pihak-pihak terkait khususnya Kementerian Kominfo. 

Untuk itu, apabila ada penyalahgunaan penggunaan kartu SIM akan bisa terdeteksi dengan detail. Karena, kartu yang digunakan telah diregistrasi. 

"Ada fitur unreg-nya juga bisa kami pantau," tuturnya. 

Unjuk rasa menolak pembatasan registrasi kartu prabayar telepon seluler satu NIK untuk tiga kartuTuntutan pedagang pulsa

Ilustrasi face recognition atau pemindaian wajah.

Metode Registrasi Prabayar dengan Face Recognition Masih Abu-abu

Ditjen Dukcapil Kemendagri dan BRTI sudah bertemu. Belum sepakat.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2020