Grup Salim Kembali Kendalikan Indomobil

Dealer Suzuki
Sumber :
  • Suzuki

VIVAnews - Grup Salim akhirnya kembali mengendalikan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Kepastian ini diperoleh setelah PT Cipta Sarana Duta Perkasa mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di Indomobil kepada Gallant Venture Ltd.

Perusahaan investasi asal Singapura itu membeli 1,44 miliar saham milik Cipta Sarana Duta Perkasa pada harga Rp5.420 per unit. Total nilai transaksi sekitar Rp7,8 triliun.

Direktur Gallant Venture Ltd, Gianto Gunara, dalam penjelasan tertulis kepada Otoritas Jasa Keuangan, Senin 6 Mei 2013, mengatakan, transaksi pembelian setara 53,25 persen saham itu dilakukan pada 2 Mei 2013. "Tujuan dari akuisisi itu adalah untuk memperluas usaha Gallant di Indonesia," kata Gianto.

Gallant Venture Ltd adalah perusahaan investasi yang berkantor pusat di Singapura dengan kegiatan usaha beragam. Pada perusahaan ini, Grup Salim menguasai 53,36 persen saham. Pemegang saham lainnya adalah Parallax Group, SembCorp Industries Ltd, dan Ascendas Group.

Sebelumnya, Grup Salim juga telah memiliki 18,05 persen saham di Indomobil melalui anak usahanya, PT Tritunggal Intipermata. Indomobil sempat lepas dari kendali Grup Salim ketika krisis moneter pada 1998.

Saat itu, keluarga Salim terpaksa melepas kepemilikan mayoritas sahamnya untuk membayar utang, terkait pemberian dana talangan kepada PT Bank Central Asia Tbk. Bank ini dulu didirikan oleh keluarga Salim. 

Setelah selesainya akuisisi tersebut, menurut Gianto, kegiatan usaha utama Gallant Venture akan meliputi bisnis peralatan, kawasan industri, resort, pembangunan perumahan, pertambangan, dan bisnis otomotif.

Saat ini, Gallant Venture fokus pada pertumbuhan di kawasan regional. Perusahaan holding investasi ini juga mengembangkan kegiatan komersial di Kepulauan Riau. Gallant Venture merupakan perencana utama untuk kawasan industri terpadu serta resort di Batam dan Bintan.

Bisnis perusahaan memanfaatkan kedekatan strategis Singapura dengan kawasan di sekitarnya. Melalui kerja sama ekonomi antara Singapura dan pemerintah Indonesia, perusahaan ikut mempromosikan investasi di Provinsi Riau.

Perusahaan mengembangkan resort dan prasarana wisata di Provinsi Riau, khususnya Bintan, serta pengembangan proyek-proyek investasi di kawasan itu dan Singapura.

Namun, analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda, mengatakan, transaksi pembelian saham itu hanya merupakan transaksi antar entitas. "Ibarat keluar kantong kanan, masuk kantong kiri," ujar Thendra kepada VIVAnews.

Thendra menjelaskan, perseroan hanya akan memperoleh kemudahan akses bagi pendanaan dari luar negeri. "Ini karena faktor Gallant yang berbasis di Singapura, sehingga ekspansi juga lebih mudah," tuturnya.

Pasar Indomobil
Akuisisi Gallant Venture itu juga dinilai tidak berpengaruh besar pada Indomobil. Pangsa pasar perseroan di industri otomotif tidak akan berubah drastis.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

"Sebab, secara keseluruhan, industri otomotif masih akan tertekan dalam jangka pendek," kata analis BNI Securities, Thendra Crisnanda.

Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dia menjelaskan, akan berpengaruh pada penjualan mobil. "Isu kenaikan harga BBM ini cukup sensitif, sehingga dapat menekan daya beli masyarakat," tuturnya.

Thendra menjelaskan, kenaikan harga BBM akan memengaruhi penjualan mobil dalam 3-6 bulan ke depan. Penjualan mobil diperkirakan baru pulih pada kuartal IV-2013.

"Akibatnya, perolehan pendapatan dan laba perusahaan otomotif akan ikut tertahan," ujarnya.

Namun, bagi Indomobil, yang kini mengandalkan produk Nissan dan Suzuki, diperkirakan masih mampu meningkatkan kinerjanya. Penjualan hingga akhir tahun ini, menurut dia, diproyeksikan mencapai Rp23,85 triliun, atau naik sekitar 20 persen dibanding 2012 yang sebesar Rp19,78 triliun.

Sementara itu, laba bersih 2013 diprediksi sebesar Rp973 miliar, atau tumbuh 21 persen dibanding tahun sebelumnya Rp801,73 miliar. Laba bersih Indomobil selama 2012 itu sempat turun, karena ekspansi yang dilakukan perseroan.

Tahun lalu, Indomobil menambah 40 jaringan penjualan dan layanan purna jual.

Namun, berbeda dengan Thendra, Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional, Jusak Kertowidjojo, mengatakan, pada 2013, industri otomotif nasional diprediksi masih berkembang, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertambahan jumlah masyarakat kelas menengah ke atas diperkirakan dapat meningkatkan permintaan terhadap kendaraan di dalam negeri.

Perseroan, dia melanjutkan, akan terus melaksanakan pengembangan jaringan pemasaran, dan peluncuran produk-produk baru yang inovatif serta ramah lingkungan. "Ini juga menjadi salah satu langkah strategis yang akan diambil untuk meningkatkan daya tarik dan kepuasan pelanggan," kata Jusak dalam catatannya pada laporan keuangan perusahaan.

Perseroan, menurut dia, secara teratur mengevaluasi perkembangan dan kebutuhan pendanaan untuk berbagai bisnis serta rencana ekspansi. Rencana pendanaan di antaranya melalui pinjaman bank, obligasi, atau saham. (sj)

Kim Min-jae saat Napoli melawan Inter Milan

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024