Kala Air Cair Mengalir di Mars

Planet Mars
Sumber :
  • NASA / USGS

VIVA.co.id - Penantian panjang itu akhirnya terbayarkan. Pencarian unsur pendukung kehidupan di Planet Mars terkonfirmasi.

Begini Skenario Memanen Air di Planet Mars

Peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan besar misteri Planet Mars. NASA mengatakan telah mengonfirmasi adanya air cair yang mengalir di permukaan Mars.

Penemuan air cair, meski sangat asin, diyakini peneliti menunjukkan bahwa Planet Merah itu lebih layak huni dibanding perkiraan sebelumnya.

Peneliti mengonfirmasi adanya garis-garis gelap yang turun di lereng permukaan Mars, disebut dengan recurring slope lineane (RSL). Sebagian dibentuk oleh adanya air cair.

Peneliti mengatakan, mereka punya bukti kuat bahwa air asin membasahi tanah permukaan Mars. Bahkan, diduga kuat air asin mengalir menuruni lereng dan yang menciptakan garis-garis gelap.

RSL sebenarnya sudah ditemukan sejak 2011. Kemudian, peneliti NASA mempelajari fitur tersebut dengan menggunakan instrumen kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) yang ada pada pesawat pengorbit Mars Reconnaissance Orbiter (MRO).

Peneliti mengumpulkan data RSL dari empat lokasi, serta menggunakan instrumen MRO lainnya, yaitu Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM). Instrumen ini dikatakan bisa menyibak susunan mineral dari bahan permukaan Mars.

RSL disebutkan terjadi di banyak lokasi berbeda di Mars, mulai area khatulistiwa sampai lintang tengah Mars. RSL memiliki lebar mulai 0,5-5 meter, tetapi bisa punya panjang sampai ke bawah lereng hingga ratusan meter.
 
"Air, karena saya yakin banyak dari Anda yang telah sering mendengar bahwa itu merupakan unsur yang penting bagi kehidupan," kata Mary Beth Wilhem, peneliti Ilmu Planet di Pusat Penelitian Ames NASA dikutip Space, Selasa 29 September 2015.

Wilhem mengatakan, hasil penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, menunjukkan kondisi yang lebih layak huni di permukaan Mars dibanding perkiraan sebelumnya.

Sebagian besar permukaan Mars sangat tidak ramah untuk hidup. Tapi, apa yang terjadi di Bumi telah menunjukkan ada bentuk kehidupan yang bisa bertahan dengan kondisi yang tidak ideal.

Peneliti mengatakan, di Bumi ada kehidupan yang bisa bertahan pada suhu panas dan dingin, radiasi ekstrem maupun lingkungan yang sangat asin.

Kemudian, garis yang mirip RSL juga telah ditemukan di Antartika. Meski terlihat mirip, bukan berarti fitur garis di Mars dan Bumi itu disimpulkan sama.

"Kesulitannya adalah bahwa sesuatu yang tampak sama tidak berarti itu adalah sama, jadi kami tidak tahu apakah itu mekanisme sama yang menyebabkan garis," kata Michael Meyer, ilmuwan pemimpin Program Eksplorasi Mars NASA.

Fakta kehidupan di Bumi itu seakan menjadi petunjuk bagi peneliti untuk melihat potensi kehidupan di Mars, meski temuan teranyar air cair di Mars adalah asin.

Meski yakin kemungkinan ada kehidupan, tapi peneliti mengakui belum bisa lebih dalam menentukan kehidupan apa yang bisa bertahan dengan air cair asin di Mars tersebut. Alasannya, peneliti belum bisa membuat perbandingan langsung antara air asin di Mars dan di lingkungan Bumi.

"Untuk menentukan kelayakhunian, pertama kami perlu menentukan seberapa dingin dan terkonsentrasi air asin tersebut," kata Wilhem yang merupakan salah satu penulis studi.

Peneliti lain, Lujendra Ojha dari Georgia Institute of Technology, Atlanta, AS mengatakan, dengan instrumen CRISM ini pula, peneliti menemukan garam terdehidrasi dari air cair. Garam yang terkait dengan RSL cenderung perklorat, zat klorin yang menyebar luas di Mars.

Bos SpaceX Khawatir Perang Dunia III Gagalkan Misi ke Mars

Ojha yang terlibat mendalami RSL sejak 2011 itu mengatakan, garam ini menurunkan titik beku air dari nol derajat celsius hingga -70 derajat celsius.

Ojha juga mengatakan, air cair yang ditemukan itu belum begitu mendukung kehidupan tumbuh subur di permukaan Mars. Sebab, air asin perklorat punya aktivitas air yang sangat rendah.

Misi NASA ke Mars Dianggap Bunuh Diri

Teknologi dan anggaran NASA saat ini dianggap belum siap.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2016