Mencari Solusi Berantas Terorisme di Perbatasan

KRI Slamet Riyadi dalam sebuah aktivitasnya.
Sumber :
  • Dinas Penerangan Koarmatim

VIVA.co.id – Pertemuan tiga Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata dari tiga Negara (trilateral), yaitu Indonesia, Filipina, dan Malaysia, memiliki makna khusus.

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Sebab, pertemuan ini terjadi usai penyerahan 10 anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia (ABK WNI) dari tangan kelompok militan Abu Sayyaf ke Pemerintah Indonesia, melalui perantara Pemerintah Daerah Sulu dan Filipina.

Selain itu, pertemuan akan membahas situasi keamanan di kawasan sekitar. Sebagai inisiasi, Indonesia berusaha mencari jalan keluar yang terbaik buat negara dalam mengatasi berbagai ancaman yang ada, mengingat kawasan ini jalur penting untuk perdagangan sehingga demi kepentingan bersama tiga negara.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Menurut pengamat hubungan internasional, Emil Radiansyah, keterlibatan Malaysia dalam pertemuan ini lantaran memiliki sejumlah kaitan.

Pertama, warga negaranya yang berprofesi sebagai ABK juga ikut menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf, selain empat WNI. Kedua, wilayah penculikan empat WNI terjadi di perairan Malaysia.

Seorang WNI yang Diculik Abu Sayyaf Belum Diketahui Nasibnya

Ketiga, ungkap Emil, Malaysia memiliki pengalaman pahit dengan kelompok militan yang berdiri pada 1991 itu. Seperti diketahui, pada 2000, kelompok Abu Sayyaf menculik 21 sandera, yang 10 di antaranya para wisatawan dari Eropa dan Timur Tengah, sedangkan 11 adalah pekerja resort Malaysia.

Semua sandera kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan Filipina di Jolo, Sulu. Kemudian, empat tahun berikutnya, dua warga Serawak dan seorang warga Indonesia diculik oleh kelompok berbasis Abu Sayyaf.

"Indonesia, Filipina, dan Malaysia sangat menyadari pentingnya penguatan kerja sama, khusus sektor maritim. Jadi, pertemuan besok (hari ini) menurut saya mencoba untuk saling berkoordinasi dan bekerja sama memberantas terorisme di perbatasan," ungkap Emil kepada VIVA.co.id, Rabu, 4 Mei 2016.

Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021